We make a life by what We give

We make a living by what We get…. We make a life by what We give… Let's give good things to people around us..

Kamis, 14 Agustus 2008

Wawancara Kerja

Meski anda merasa pintar dan brilian, jangan keburu
yakin bahwa semua pintu perusahaan akan terbuka
secara otomatis untuk anda. Sebab kenyataannya,
para tuan dan nyonya pintar ini seringkali gagal dalam
wawancara. Alasannya ? tidak smart dan taktis dalam
menjawab pertanyaan.


1. Ceritakan tentang diri anda
Erina Collins, seorang agen rekruitmen di Los Angeles
menyatakan
seringkali ada perbedaan yang mengejutkan
antara ketika kita
membaca lamaran seseorang dengan saat
berhadapan dengan si pelamar.


"Pengalaman menunjukkan, surat lamaran yang optimis
tidak selalu
menunjukkan bahwa pelamarnya juga sama
optimisnya," kata Erina. Ketika pewawancara menanyakan
hal yang sederhana seperti "Di mata anda, siapa anda?" atau
"Ceritakan sesuatu tentang anda", banyak pelamar menatap
pewawancaranya dengan bingung dan lalu seketika menjadi
tak percaya diri.


"Saya merasa biasa-biasa saja" atau "tak banyak
yang bisa saya
ceritakan tentang diri saya" seringkali
menjadi jawaban yang dipilih
pelamar sebagai upaya
merendahkan diri. Selama ini banyak artikel
karir konvensional
yang menyarankan agar anda sebaiknya merendahkan
diri sebisa mungkin, sebagai upaya mencuri hati si pewawancara.


"Tapi ini jaman modern. Jawaban yang terlalu merendah
dan banyak
basi-basi hanya menunjukkan bahwa anda
sebenarnya tidak yakin dengan diri anda. Dan perusahaan
masa kini tidak butuh karyawan seperti itu," tegas Erina.


Pengalaman Eliana Burthon, staf humas sebuah hotel
berbintang di New York mungkin menarik untuk disimak.
Ketika pewawancara memberinya satu menit untuk bercerita
tentang dirinya, Eliana mengatakan "Saya Eliana Burthon,
anak pertama dari lima bersaudara. Sejak SMA, saya aktif
di koran sekolah. Disitu saya menulis, mewawancarai
orang-orang di sekitar saya dan berhubungan dengan
mereka. Dari situ saya sadar alangkah menariknya bisa
bertemu dengan orang banyak, berdiskusi dan mengetahui
banyak hal dari mereka. Diluar itu, saya senang musik,
membaca dan traveling. Ketika kuliah, saya sering menulis
pengalaman jalan-jalan saya, atau sekedar memberi referensi
kaset yang sedang laris untuk koran kampus saya."


Meski tak memberikan jawaban yang berbunga-bunga,
apa yang diungkapkan Eliana tentang dirinya menunjukkan
bahwa dirinya terbuka, ramah dan punya rasa ingin tahu.
"Jawaban itu cerdas dan efektif untuk menggambarkan
bagaimana dia menyatakan secara implisit bahwa dirinya
merasa layak ditempatkan di posisi yang diincarnya.
Pewawancara butuh jawaban seperti itu. Cukup singkat,
tapi menunjukkan optimisme yang alamiah," kata Erina Collins.


Kalau anda dipanggil untuk wawancara, sebisanya
persiapkan diri dengan baik. Rasa percaya diri dan
menunjukkan bahwa anda menjadi diri sendiri adalah
yang terpenting. Pewawancara tidak butuh jawaban yang
berbunga- bunga, berapi-api apalagi munafik.


Pada kesempatan pertama, mereka biasanya ingin melihat
bagaimana si pelamar menghargai diri sendiri. Sebab itu,
buatlah beberapa poin
tentang kemahiran anda, hal-hal
yang anda sukai dan inginkan untuk
masa depan anda.
Kalau telah menemukan poin -poin itu, berlatihlah

mengemukakan semua itu dalam sebuah jawaban singkat
yang cerdas dan optimis.


2. Hati-hati pertanyaan jebakan
Siapapun idealnya tak suka menjawab pertanyaan-pertanya
an yang
memojokkan. Tapi begitulah kenyataannya ketika
anda diwawancara.
Seringkali banyak hal tak terduga yang
dilontarkan si pewawancara
dan membuat anda seringkali
kelepasan bicara.


Dalam hal ini, Erina memberi contoh pengalamannya ketika
mewawancarai seorang pelamar tentang mengapa ia memutuskan
pindah kerja.


"Ketika itu saya tanya 'apa yang membuat anda memutuskan
pindah kerja? tadi anda bilang, lingkungan kerjanya cukup
nyaman kan?' dan pelamar itu menjawab 'saya tidak suka
bos saya. Seringkali ia membuat saya jengkel dengan
pekerjaan-pekerjaan tambahan dan itupun tidak membuat
gaji saya naik.'Saya lalu berpikir, apa yang akan dia katakan
jika suatu saat keluar dari perusahaan saya tentulah tak
beda buruknya dengan apa yang dia ungkapkan pada saya
tentang perusahaan lamanya," ungkap Erina.


Poinnya, taktislah dalam memberi jawaban. Jangan pernah
memberi jawaban yang menjelekkan tempat kerja anda yang
lama atau apapun yang konotasinya negatif. Lebih baik kalau
anda menjawab "saya menginginkan ritme kerja yang teratur
dan terjadwal.


Mengenai gaji, sebenarnya di tempat kerja yang lama tak
ada masalah, tapi tentu saya senang kalau ada peluang
untuk peningkatan gaji." Atau kalau anda ditanya tentang
kelemahan anda, lebih baik tidak menjawab "saya sering
telat dan lupa waktu." Tetapi jawablah lebih taktis, misalnya
"kadang saya memang pelupa, tetapi beberapa waktu ini
sudah membaik karena saya selalu mencatat segalanya di
buku agenda." Atau "saya sering kesal kalau kerja dengan
rekan yang lamban, tetapi sebisanya kami berdiskusi bagaimana
caranya menyelesaikan kerja dengan lebih cepat."


Dalam wawancara, si pewawancara selalu berupaya mengorek
sedapat
mungkin tentang kepribadian pelamar.
Kadang pertanyaan sepele seperti "Sudah punya pacar?
Ada niat menikah dalam waktu dekat?" sering ditanggapi
buru-buru oleh si pelamar dengan menjawab misalnya "Sudah,
rencananya kami akan menikah akhir tahun ini.
" Padahal, menurut Erina, jawaban itu bisa jadi penutup
peluang kerja anda. "Perusahaan selalu ingin diyakinkan
bahwa calon karyawannya hanya akan fokus pada pekerjaan
mereka, terutama pada awal masa kerja.


Jawaban bahwa anda akan menikah dalam waktu dekat
justru menunjukkan bahwa perusahaan bukanlah fokus anda
yang sebenarnya, tetapi hanya seperti selingan," ujar Erina
sambil menambahkan bahwa akan lebih baik kalau anda
menjawab "sudah, tapi sebenarnya saya ingin mempunyai
pengalaman kerja yang cukup sebelum memutuskan untuk
menikah."


3. Semangat dan bahasa tubuh
Dalam wawancara kerja, penampilan memang bukan nomor
satu tetapi menjadi pendukung yang ikut menentukan.
Karena itu selain berpakaian rapi, tidak seronok, mencolok
atau banyak pernik, tunjukkan bahasa tubuh yang baik.
Jangan pernah melipat tangan di dada pada saat wawancara,
karena memberi kesan bahwa anda seorang yang kaku dan
defensif. Idealnya, tangan dibiarkan bebas untuk
mengekspresikan kata-kata anda, tentu saja dengan
tidak berlebihan.


Selama wawancara berlangsung, buatlah kontak mata
yang intens. Pelamar yang sering membuat kontak mata
menunjukkan keinginan untuk dipercaya serta kesungguhan
memberikan jawaban. Rilekslah dan sesekali tersenyum
untuk menunjukkan bahwa anda pribadi yang hangat.
Umumnya, perusahaan menyukai pelamar yang menyenangkan.
Kurangi kata-kata "saya merasa..." atau "saya kurang..."
dan sebaiknya gunakan "saya pikir...", "menurut

pendapat saya..", "saya yakin...", "saya optimis...".
Kata-kata "saya
merasa ..." atau "saya kurang...
" mengesankan anda lebih sering menduga, menggunakan
perasaan, tidak terlalu percaya diri dan tidak menguasai persoalan.


Cara berpakaian yang baik dalam wawancara

Berpakaian yang "baik" dalam wawancara memang tidak
dapat
digeneralisasikan karena setiap perusahaan memiliki
kebiasaan-
kebiasaan/budaya perusahaan yang berbeda.
Namun, ada beberapa tips yang dapat diingat, antara lain:


• Cari informasi terlebih dahulu tentang perusahaan dan
Bapak/Ibu yang akan mewawancarai anda. Beberapa
perusahaan memiliki peraturan atau
"kebiasaan" berpakaian
secara formal, tetapi ada juga yang semi formal, atau bahkan
ada yang bebas. Hal ini penting, agar anda tidak dilihat

sebagai "orang aneh', disesuaikan dengan posisi yang akan
dilamar.
Bagi pelamar pria disarankan menggunakan kemeja
lengan panjang dan berdasi, tidak perlu menggunakan jas.
Berpakaian rapih dan bersih, tidak kusut. Hal ini memberi kesan
bahwa anda menghargai wawancara ini.


• Berpakaian dengan warna yang tidak terlalu menyolok
(mis.,mengkilap, ngejreng).

• Bagi pelamar wanita berpakaian yang tidak terlalu ketat
(rokbawah,
kancing baju atasan).
• Berpakaian dengan disain yang simple (tidak telalu banyak
pernik-pernik, toch ini bukan acara pesta).
• Tidak berlebihan dalam menggunakan wangi-wangian
dan perhiasan.


Berapa gaji yang anda minta ?

Bila dalam wawancara, Anda ditanya berapa gaji yang
anda inginkan,
bagaimana cara menjawab pertanyaan
itu dengan baik tanpa menimbulkan kesan bahwa Anda
pencari gaji tinggi atau memberi kesan berapapun
imbalan yang diberikan Anda mau.


Pada umumnya perusahaan sudah mempunyai rentang
standar gaji untuk jabatan-jabatan yang ditawarkan.
Bagi pelamar untuk posisi yang lebih tinggi dan langka
biasanya memiliki kekuatan tawar menawar yang lebih tinggi.
Jadi dalam menjawab pertanyaan tersebut anda harus
memperoleh gambaran dulu imbalan total yang akan anda
terima dalam setahun.


Imbalan total adalah gaji dan tunjangan lain yang diberikan
termasuk
insentif dan bonus. Selain itu perlu ditanyakan
apakah imbalan yang ditawarkan itu termasuk PPH atau netto.


Dalam menjawab pertanyaan tersebut jawablah imbalan
yang anda harapkan setahun. Berdasarkan harga pasar yang
sesuai untuk jabatan tersebut serta nilai tambah yang anda miliki.
Jawablah dengan diplomatis: " Saya berpendapat perusahaan
ini pasti sudah mempunyai standar imbalan bagi jabatan ini.


Berdasarkan pengalaman yang saya miliki dan kontribusi
yang dapat saya berikan pada perusahaan ini, saya
mengharapkan imbalan yang akan diberikan adalah minimal
Rp. .../tahun ditambah fasilitas-fasilitas
lain sesuai dengan
peraturan perusahaan.


Negosiasi mengenai gaji pada saat ini tidak lagi
dipandang tabu oleh
sebagian besar perusahaan, namun
anda diharapkan mengumpulkan informasi dulu agar dapat
bernegosiasi dengan baik.


Variasi pertanyaan dalam wawancara

Bagi pelamar terutama bagi pemula pencari kerja perlu
mempersiapkan diri dalam menghadapi pertanyaan-
pertanyaan yang akan dihadapi.


Berikut ini kami berikan variasi-variasi pertanyaan yang
kerap muncul
dalam wawancara:

Pertanyaan mengenai riwayat pendidikan :
• Mengapa anda memilih jurusan tersebut?
• Mata pelajaran apa yang anda paling suka, jelaskan alasannya.
• Mata pelajaran apa yang kurang anda sukai, jelaskan alasannya.
• Pada tingkat pendidikan mana anda merasa paling berprestasi, mengapa?
• Apakah hasil ujian menggambarkan potensi anda, jelaskan?
• Siapakah yang membiayai studi anda?
• Bagaimana teman-teman atau guru mengambarkan mengenai diri anda?
• Dalam lingkungan macam apakah anda merasa dapat bekerja paling baik?

Pertanyaan mengenai pengalaman kerja :
• Ceritakan mengenai pengalaman kerja anda
• Bagi yang belum pernah bekerja pada umumnya diminta untuk menceritakan
mengenai aktivitas ekstra kurikuler selama studi.
• Pekerjaan manakah yang paling menantang bagi anda, mohon dijelaskan.
• Pekerjaan manakah yang paling menantang bagi anda dan bagaimana anda
menyelesaikan hal tersebut
• Dengan kolega macam apakah anda senang bekerja sama?
• Dengan boss macam apakah anda senang bekerja?
• Bagaimanakah anda memperlakuan anak buah anda?

Pertanyaan mengenai sasaran anda :
• Mengapa anda ingin bekerja dalam industri ini?
• Apakah yang mendorong anda melamar kepada perusahaan kami?
• Apakah yang anda inginkan dalam 5 tahun mendatang?
• Apakah yang anda inginkan dalam hidup anda?
• Apa yang anda lakukan untuk mencapai sasaran anda?

Pertanyaan mengenai organisasi yang ingin anda masuki :
• Apakah yang anda ketahui tentang organisasi yang akan anda masuki?
• Menurut anda faktor faktor sukses apa yang dibutuhkan seseorang untuk
bekerja disini?
• Apakah yang anda cari dalam bekerja?
• Bagaimana anda dapat berkontribusi dalam perusahaan ini?
• Menurut anda apa visi dan misi dari organisasi ini?

Nah, siap bersaing di dunia kerja? Yang penting, persiapkan
diri anda
dengan baik dan jangan pernah meremehkan
pertanyaan sekecil apapun dalam
wawancara kerja.
Selamat bersaing!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar