We make a life by what We give

We make a living by what We get…. We make a life by what We give… Let's give good things to people around us..

Rabu, 20 Agustus 2008

"Did I marry the right person?"

Sebuah Terjemahan Bebas dari "Did I marry the right person?"

Cerita di bawah ini sangat bagus, buat yang masih single
maupun yang udah
nikah. Buat mereka yang masih single
bisa mengambil pelajaran dari cerita
ini, dan buat yang
udah nikah cerita ini bisa jadi guideline untuk
meningkatkan
ikatan pernikahan yang udah dijalani.


"Apakah saya menikah dengan orang yang tepat"

Dalam sebuah seminar rumah tangga, seseorang audience
tiba-tiba melontarkan pertanyaan yang sangat lumrah,
"bagaimana saya tahu kalo saya menikah dengan orang
yang tepat?"

Saya melihat ada seorang lelaki bertubuh besar duduk di
sebelahnya jadi saya menjawab "Ya.. tergantung. Apakah
pria disebelah anda itu suami anda?"

Dengan sangat serius dia balik bertanya "Bagaimana anda tahu?!"

"Biarkan saya jawab pertanyaan yang sangat membebani ini."

Inilah jawabanya...

SETIAP ikatan memiliki siklus.
Pada saat-saat awal sebuah hubungan, anda merasakan jatuh
cinta dengan pasangan anda.

Telpon dariya selalu ditunggu-tunggu, begitu merindukan
belaian sayangnya, dan begitu menyukai perubahan sikap-
sikapnya yang bersemangat begitu menyenangkan.

Jatuh cinta kepada pasangan bukanlah hal yang sulit. Jatuh
cinta merupakan hal yang sangat alami dan pengalaman yang
begitu spontan.

Ngga perlu berbuat apapun Makanya dikatakan "jatuh" cinta...

Orang yang sedang kasmaran kadang mengatakan "aku
mabuk cinta" Bayangkan eksprisi tersebut! Seakan-akan
anda sedang berdiri tanpa melakukan apapun lalu tiba-tiba
sesuatu datang dan terjadi begitu saja pada anda.

Jatuh cinta itu mudah.

Sesuatu yang pasif dan spontan.

Tapi... setelah beberapa tahun perkawinan, gempita cinta itu
pun akan pudar.. perubahan ini merupakan siklus alamiah
dan terjadi pada SEMUA ikatan. Perlahan tapi pasti.. telpon
darinya menjadi hal yang merepotkan, belaiannya ngga selalu
diharapkan dan sikap-sikapnya yang besemangat bukannya
jadi hal yang manis tapi malah nambahin penat yang ada..

Gejala-gejala pada tahapan ini bervariasi pada masing-
masing individu, namun bila anda memikirkan tentang
rumah tangga anda, anda akan mendapati perbedaaan
yang dramatis antara tahap awal ikatan, pada saat anda
jatuh cinta, dengan kepenatan- kepenatan bahkan
kemarahan pada tahapan-tahapan selanjutnya.

Dan pada situasi inilah pertanyaan "Did I marry the right
person?" mulai muncul, baik dari anda atau dari pasangan
anda, atau dari keduanya.. Nah Lho!...

Dan ketika anda maupun pasangan anda mencoba
merefleksikan eforia cinta yang pernah terjadi.. anda
mungkin mulai berhasrat menyelami eforia-eforia cinta
itu dengan orang lain.

Dan ketika pernikahan itu akhirnya kandas...

Masing-masing sibuk menyalahkan pasangannya atas
ketidakbahagiaan itu dan mencari pelampiasan diluar.

Berbagai macam cara, bentuk dan ukuran untuk
pelampiasan ini, menginkari kesetiaan merupakan hal
yang paling jelas. Sebagian orang memilih untuk
menyibukan diri dengan pekerjaannya, hobinya,
pertemanannya, nonton TV sampe TVnya bosen ditonton,
ataupun hal-hal yang menyolok lainnya.

Tapi tau ngga?!

Bahwa jawaban atas dilema ini ngga ada diluar, justru
jawaban ini hanya ada di dalam pernikahan itu sendiri.

Selingkuh?? Ya mungkin itu jawabannya

Saya ngga mengatakan kalo anda ngga boleh ataupun ngga
bisa selingkuh, Anda bisa!

Bisa saja ataupun boleh saja anda selingkuh dan pada saat
itu anda akan merasa lebih baik, tapi itu bersifat temporer,
dan setelah beberapa tahun anda akan mengalami kondisi
yang sama (seperti sebelumnya pada perkawinan anda).

Karena.. (pahamilah dengan seksama hal ini)

KUNCI SUKSES PERNIKAHAN BUKANLAH MENEMUKAN
ORANG YANG TEPAT, NAMUN KUNCINYA ADALAH
BAGAIMANA BELAJAR MENCINTAI ORANG YANG ANDA
TEMUKAN, DAN TERUS MENERUS..!

Cinta bukanlah hal yang PASIF ataupun pengalaman yang spontan

Cinta NGGA AKAN PERNAH begitu saja terjadi...

Kita ngga akan bisa MENEMUKAN cinta yang selamanya

Kita harus MENGUSAHAKANNYA dari hari ke hari.

Benar juga ungkapan "diperbudak cinta"

Karena cinta itu BUTUH waktu, usaha, dan energi.
Dan yang paling penting, cinta itu butuh sikap BIJAK

Kita harus tahu benar APA YANG HARUS DILAKUKAN
agar rumah tangga berjalan dengan baik

Jangan membuat kesalahan untuk hal yang satu ini.

Cinta bukanlah MISTERI

Ada beberapa hal spesifik yang bisa dilakukan (dengan
ataupun tanpa pasangan anda) agar rumah tangga berjalan
lancar. Sama halnya dengan hukum alam pada ilmu físika
(seperti gaya Grafitasi), dalam suatu ikatan rumah tangga
juga ada hukumnya. Sama halnya dengan diet yang tepat
dan olahraga yang benar dapat membuat tubuh kita lebih kuat,
beberapa kebiasaan dalam hubungan rumah tangga juga
DAPAT membuat rumah tangga itu lebih kuat. Ini merupakan
reaksi sebab akibat.

Jika kita tahu dan mau menerapkan hukum-hukum tersebut,
tentulah kita bisa "MEMBUAT" cinta bukan "JATUH".

Karena cinta dalam pernikahan sesungguhnya merupakan sebuah
DECISION, dan
bukan cuma PERASAAN..!

1 komentar: