We make a life by what We give

We make a living by what We get…. We make a life by what We give… Let's give good things to people around us..

Minggu, 06 Mei 2018

MAKNA SEBUAH NAMA

Pada pertengahan tahun 1800-an, seorang peternak asal Texas bernama Samuel Augustus Maverick menolak untuk mengecap ternaknya. Maka, ketika para penggembala sapi di sekitar situ menemukan seekor anak sapi yang tidak dicap, mereka menyebutnya seekor “maverick”. Kata itu kemudian dimasukkan dalam kosakata bahasa Inggris yang berarti seseorang yang tidak memihak partai mana pun dan menolak untuk menyamakan diri.
Nama-nama lain yang menggambarkan karakter dan perilaku seseorang: Yudas dan Benedict Arnold, keduanya berarti “pengkhianat”. Einstein berarti seorang genius, sedangkan Salomo berarti seorang yang bijak.
Sebagian nama kita mungkin akan menjadi bagian dari kosakata bahasa, tetapi nama-nama itu akan menunjukkan siapa kita serta bagaimana kita hidup, kini dan selamanya. Salomo berkata, “Kenangan kepada orang benar mendatangkan berkat, tetapi nama orang fasik menjadi busuk .... Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui” (Amsal 10:7,9).
Ketika merenungkan seseorang yang kita kenal dan kagumi, kita akan menghubungkan nama orang itu dengan sifat-sifat yang juga ingin kita miliki. Kejujuran, kemurahan hati, dan kasih kerap menempati urutan teratas dalam daftar itu. Kita melihat semua karakter ini dalam diri Tuhan kita Yesus Kristus, yang mengizinkan kita menyandang nama-Nya sebagai orang kristiani.
Hari ini, Tuhan ingin bekerja di dalam diri kita agar nama kita mengacu kepada-Nya --David McCasland
Bacaan: Amsal 10:1-17
NATS: Kenangan kepada orang benar mendatangkan berkat, tetapi nama orang fasik menjadi busuk (Amsal 10:7)
TATKALA ORANG BERPIKIR TENTANG ANDA
APAKAH MEREKA BERPIKIR TENTANG YESUS?

Kesaksian “Jim Caviezel pemeran Yesus dalam The Passion of the Christ”

Jim Caviezel adalah aktor Hollywood yang memerankan “Tuhan Yesus” dalam Film “The Passion Of the Christ”.
Berikut refleksi atas perannya di film itu.
*Sebagai manusia biasa saya menjadi gentar dengan resiko tersebut. Memang biasanya aktor pemeran Yesus di Hollywood, tidak akan dipakai lagi dalam film-film lain. Ditambah kemungkinan film ini akan dibenci oleh sekelompok orang Yahudi yang berpengaruh besar dalam bisnis pertunjukan di Hollywood . Sehingga habislah seluruh karir saya dalam dunia perfilman.*
*Dalam kesenyapan menanti keputusan saya apakah jadi bermain dalam film itu, saya katakan kepada sutradara Mel Gibson . “Mel apakah engkau memilihku karena inisial namaku juga sama dengan _Jesus Christ (Jim Caviezel)_, dan umurku sekarang 33 tahun, sama dengan umur Yesus Kristus saat Ia disalibkan?” Mel menggeleng setengah terperengah, terkejut, menurutnya ini menjadi agak menakutkan*.
_*Saya tidak membayangkan tantangan film ini jauh lebih sulit dari pada bayangan saya.*_
*Di make-up selama 8 jam setiap hari tanpa boleh bergerak dan tetap berdiri, saya adalah orang satu-satunya di lokasi syuting yang hampir tidak pernah duduk. Sungguh tersiksa menyaksikan kru yang lain duduk-duduk santai sambil minum kopi. Kostum kasar yang sangat tidak nyaman, menyebabkan gatal-gatal sepanjang hari syuting membuat saya sangat tertekan. Salib yang digunakan, diusahakan seasli mungkin seperti yang dipikul oleh Yesus saat itu*.
*Saat mereka meletakkan salib itu dipundak saya, saya kaget dan berteriak kesakitan, mereka mengira itu akting yang sangat baik, padahal saya sungguh-sungguh terkejut. Salib itu terlalu berat, tidak mungkin orang biasa memikulnya, namun saya mencobanya dengan sekuat tenaga*.
*Yang terjadi kemudian setelah dicoba berjalan, bahu saya copot, dan tubuh saya tertimpa salib yang sangat berat itu.*
*Dan sayapun melolong kesakitan, minta pertolongan. Para kru mengira itu akting yang luar biasa, mereka tidak tahu kalau saya dalam kecelakaan sebenarnya.*
*Saat dalam pemulihan dan penyembuhan, Mel datang pada saya. Ia bertanya apakah saya ingin melanjutkan film ini, ia berkata ia sangat mengerti kalau saya menolak untuk melanjutkan film itu. Saya bekata pada Mel, saya tidak tahu kalau salib yang dipikul Tuhan Yesus seberat dan semenyakitkan seperti itu. Tapi kalau Tuhan Yesus mau memikul salib itu bagi saya, maka saya akan sangat malu kalau tidak memikulnya walau sebagian kecil saja.*
*Mari kita teruskan film ini. Maka mereka mengganti salib itu dengan ukuran yang lebih kecil dan dengan bahan yang lebih ringan, agar bahu saya tidak terlepas lagi, dan mengulang seluruh adegan pemikulan salib itu. Jadi yang penonton lihat didalam film itu merupakan salib yang lebih kecil dari aslinya.*
*Bagian syuting selanjutnya adalah bagian yang mungkin paling mengerikan, baik bagi penonton dan juga bagi saya, yaitu syuting penyambukan Yesus*.
_Saya gemetar menghadapi adegan itu_,
_Karena cambuk yang digunakan itu sungguhan._ *Sementara punggung saya hanya dilindungi papan setebal 3 cm*.
*Suatu waktu para pemeran prajurit Roma itu mencambuk dan mengenai bagian sisi tubuh saya yang tidak terlindungi papan. Saya tersengat, berteriak kesakitan, bergulingan ditanah sambil memaki orang yang mencambuk saya. Semua kru kaget dan segera mengerubungi saya untuk memberi pertolongan.*
*Tapi bagian paling sulit, bahkan hampir gagal dibuat yaitu pada bagian penyaliban. Lokasi syuting di Italia sangat dingin, sedingin musim salju, para kru dan figuran harus manggunakan mantel yang sangat tebal untuk menahan dingin.*
*Sementara saya harus telanjang dan tergantung diatas kayu salib, diatas bukit yang tertinggi disitu. Angin dari bukit itu bertiup seperti ribuan pisau menghujam tubuh saya. Saya terkena "hypothermia" (penyakit kedinginan yang biasa mematikan), seluruh tubuh saya lumpuh tak bisa bergerak, mulut saya gemetar bergoncang tak terkendalikan. Mereka harus menghentikan syuting, karena nyawa saya jadi taruhannya.*
*Semua tekanan, tantangan, kecelakaan dan penyakit membawa saya sungguh depresi. Adegan-adegan tersebut telah membawa saya kepada batas kemanusiaan saya. Dari adegan-keadegan lain semua kru hanya menonton dan menunggu saya sampai pada batas kemanusiaan saya, saat saya tidak mampu lagi baru mereka menghentikan adegan itu. Ini semua membawa saya pada batas-batas fisik dan jiwa saya sebagai manusia.*
*Saya sungguh hampir gila dan tidak tahan dengan semua itu, sehingga seringkali saya harus lari jauh dari tempat syuting untuk berdoa*.
*Hanya untuk berdoa, berseru pada Tuhan kalau saya tidak mampu lagi, memohon Dia agar memberi kekuatan bagi saya untuk melanjutkan semuanya ini. Saya tidak bisa, masih tidak bisa membayangkan bagaimana Yesus sendiri melalui semua itu, bagaimana menderitanya Dia. Dia bukan sekedar mati, tetapi mengalami penderitaan luar biasa yang panjang dan sangat menyakitkan, bagi fisik maupun jiwaNya.*
*Dan peristiwa terakhir yang merupakan mujizat dalam pembuatan film itu adalah saat saya ada diatas kayu salib. Saat itu tempat syuting mendung gelap karena badai akan datang, kilat sambung menyambung diatas kami. Tapi Mel tidak menghentikan pengambilan gambar, karena memang cuaca saat itu sedang ideal sama seperti yang seharusnya terjadi seperti yang diceritakan.*
*Saya ketakutan tergantung diatas kayu salib itu, disamping kami ada dibukit yang tinggi, saya adalah objek yang paling tinggi, untuk dapat dihantam oleh halilintar. Baru saja saya berpikir ingin segera turun karena takut pada petir, sebuah sakit yang luar biasa menghantam saya beserta cahaya silau dan suara menggelegar sangat kencang (setan tidak senang dengan adanya pembuatan film seperti ini).*
*Dan sayapun tidak sadarkan diri.*
*Yang saya tahu kemudian banyak orang yang memanggil-manggil meneriakkan nama saya, saat saya membuka mata semua kru telah berkumpul disekeliling saya, sambil berteriak-teriak “dia sadar! dia sadar!” (dalam kondisi seperti ini mustahil bagi manusia untuk bisa selamat dari hamtaman petir yang berkekuatan berjuta-juta volt kekuatan listrik, tapi perlindungan Tuhan terjadi disini).*
*“Apa yang telah terjadi?” Tanya saya. Mereka bercerita bahwa sebuah halilintar telah menghantam saya diatas salib itu, sehingga mereka segera menurunkan saya dari situ. Tubuh saya menghitam karena hangus, dan rambut saya berasap, berubah menjadi model Don King. Sungguh sebuah mujizat kalau saya selamat dari peristiwa itu.*
*Melihat dan merenungkan semua itu seringkali saya bertanya, “Tuhan, apakah Engkau menginginkan film ini dibuat? Mengapa semua kesulitan ini terjadi, apakah Engkau menginginkan film ini untuk dihentikan”? Namun saya terus berjalan, kita harus melakukan apa yang harus kita lakukan*.
*Selama itu benar, kita harus terus melangkah. Semuanya itu adalah ujian terhadap iman kita, agar kita tetap dekat padaNya, supaya iman kita tetap kuat dalam ujian.*
*Orang-orang bertanya bagaimana perasaan saya saat ditempat syuting itu memerankan Yesus. Oh… itu sangat luar biasa… mengagumkan… tidak dapat saya ungkapkan dengan kata-kata. Selama syuting film itu ada sebuah hadirat Tuhan yang kuat melingkupi kami semua, seakan-akan Tuhan sendiri berada disitu, menjadi sutradara atau merasuki saya memerankan diriNya sendiri*.
*Itu adalah pengalaman yang tak terkatakan. Semua yang ikut terlibat dalam film itu mengalami lawatan Tuhan dan perubahan dalam hidupnya, tidak ada yang terkecuali. Pemeran salah satu prajurit Roma yang mencambuki saya itu adalah seorang muslim, setelah adegan tersebut, ia menangis dan menerima Yesus sebagai Tuhannya. Adegan itu begitu menyentuhnya*.
*_Itu sungguh luar biasa._ Padahal awalnya mereka datang hanya karena untuk panggilan profesi dan pekerjaan saja, demi uang. _Namun pengalaman dalam film itu mengubahkan kami semua, pengalaman yang tidak akan terlupakan_.*
*Dan Tuhan sungguh baik, walaupun memang film itu menjadi kontroversi. Tapi ternyata ramalan bahwa karir saya berhenti tidak terbukti. _Berkat Tuhan tetap mengalir dalam pekerjaan saya sebagai aktor._* *Walaupun saya harus memilah-milah dan membatasi tawaran peran sejak saya memerankan film ini.*
*Sejak banyak bergumul berdoa dalam film itu, berdoa menjadi kebiasaan yang tak terpisahkan dalam hidup saya. _Film itu telah menyentuh dan mengubah hidup saya, saya berharap juga hal yang sama terjadi pada hidup anda_.*
TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA

The Power of Storytelling, The World Storytelling day

Bercerita … sepertinya hal yang mudah dilakukan, namun banyak orang tidak mengerti bahwa menyampaikan cerita yang menarik akan sangat besar pengaruhnya pada orang yang mendengarkannya. Coba simak cerita ini…
Hari itu lumayan terik, seorang pria yang tampak berpakaian sederhana berjalan di sebuah lokasi pembangunan rumah. Disana ada 3 orang pekerja yang tampak sibuk dengan pekerjaannya. Karena pria itu penasaran ia pun bertanya pada pekerja pertama. “Wah sedang mengerjakan apa pak?” kata pria tersebut.
Pekerja pertama: “Aduh pak maaf ya, apa bapak tidak liat kalau saya sedang sibuk menyusun batu bata ini? Ada-ada aja… orang lagi sibuk di tanya ini, ditanya itu…”
Mendengar ucapan seperti itu, pria itu pun menyingkir, dia menemui pekerja kedua. Dia menanyakan pertanyaan yang sama.
Pekerja kedua: “Saya sedang menyusun batu bata untuk membangun sebuah tembok dengan tinggi 3 meter, dan lebar 10 meter, ketebalan tembok ini adalah 15 cm. Whoii Dul, itu udah dikasih tanda garis kok kamu susun batanya melewati garis tuh. Bongkar lagi batanya…”
Si Pekerja pertama merasa dia sudah benar, sehingga akhirnya ia berdebat dengan Pekerja kedua.
Si Pria itu pun akhirnya meninggalkan mereka berdua untuk menyapa pekerja ketiga. Pekerja ketiga ini segera menjawab: “Ooo… Kami sedang membangun sebuah sekolah, kalau jadi, sekolah ini akan jadi sekolah yang paling cantik di kota ini. Tapi maaf ya pak, saya harus melerai kedua teman saya dulu ya. Whoiii, itu ga apa-apa, temboknya lebih sedikit itu nanti juga akan tertutup sama plafon rumah, terus itu batu bata yang lewat-lewat dikit gak apa-apa, kan nantinya akan diplester.
Si pria itu tersenyum, dia berkata pada pekerja ketiga itu untuk datang ke kantornya besok. Pria itu sesungguhnya adalah pemimpin proyek di sana, kebetulan mandor yang harusnya ada di situ, mendadak minta berhenti. Ia senang karena sudah menemukan mandor yang cocok.
Hidup ini sesungguhnya sama seperti sebuah cerita, ketika kita mengerti benar apa gambaran besar (big pictures) dalam hidup ini, kita akan dengan mudah dan bahagia mengerjakan semua pekerjaan kita. Salah satu keberhasilan kita mewujudkan sebuah rencana di dalam hidup ini adalah bagaimana kita mengkomunikasikannya pada pihak-pihak terkait.
Kita bisa saja mengkomunikasikan dengan bahasa yang lugas dan langsung, bisa juga dalam bentuk sebuah cerita yang menarik sehingga orang yang mendengarnya dapat lebih lama mengingatnya karena sebuah cerita bila dengan asyik disampaikan akan mencetuskan emosi-emosi tertentu yang akan direkam oleh alam bawah sadar kita.
Jadi jika kita mau menyampaikan sesuatu pada rekan-rekan kerja kita, sampaikanlah dalam bentuk sebuah cerita yang inspiratif, dengan begitu mereka akan mengingat pesan kita lebih baik.
"The human species thinks in metaphors and learns through stories."
Mary Catherine Bateson
"Storytelling is the most powerful way to put ideas into the world today."
Robert McKee
Have a GREAT Day!
By GC

Dunia ini Panggung Sandiwara

Cerita yang mudah berubah
Kisah Mahabarata atau tragedi dari Yunani
Setiap kita dapat satu peranan yang harus kita mainkan
Ada peran wajar ada peran berpura pura
Mengapa kita bersandiwara
Lagu ini barangkali mengingatkan kita, mengapa kita harus hidup dalam kepura-puraan. Mengapa kita harus bersandiwara? Mengapa kita harus memenuhi hidup kita dengan perasaan stress dan depressi untuk menjadi orang lain. Hiduplah bersahaja, apa adanya kita.
Tuhan yang menciptakan kita dengan maksud memang menciptakan diri kita seperti sekarang ini. Oleh karenanya kita tidak perlu mengubahnya menjadi mirip dengan orang lain. BE YOURSELF! JADILAH DIRI SENDIRI!
Saya adalah saya, saya adalah pribadi yang unik (tidak sama) dengan yang lain. Saya bahagia dengan apa adanya saya. Demikian juga ANDA. Anda adalah pribadi unik yang Tuhan sudah ciptakan dengan indah. Terimalah dan berbahagialah dengan apa yang kita miliki. Kita tidak perlu berpura-pura dan bersandiwara.
”To be yourself in a world that is constantly trying to make you something else is the greatest accomplishment.” Ralph Waldo Emerson
Have a GREAT Day!
GOD BLESS 

MENJADI DIRI SENDIRI

Suatu ketika seorang raja berjalan-jalan di tamannya dan ia melihat pohon-pohon, tanaman dan bunga yang layu dan sekarat. Raja itu pun bingung dan oleh karenanya ia bertanya pada pohon dan tanaman itu: “Apa yang terjadi?”
Pohon jati berkata ia menjadi sekarat akibat dia tidak bisa bertumbuh setinggi pohon pinus. Setiap hari dia berusaha untuk bisa menjadi tinggi, akhirnya ia menjadi stress hingga sekarat.
Pohon Pinus berkata bahwa ia tumbang tertiup angin dan sekarat karena ia merasa hampa dan tidak berguna. Tidak seperti pohon anggur yang bisa berbuah dan berguna bagi Sang Raja. Ia merasa tidak berguna.
Sementara pohon Anggur juga menadi layu, ia berkata bahwa ia tampak jelek, tidak seperti pohon Mawar yang bermekaran dan segar. Bentuk dan wajahnya buruk sekali. Hal ini membuatnya depresi dan akhirnya menjadi layu.
Namun begitu, diantara sekian banyak tanaman… ternyata ada 1 tanaman yang menyenangkan hati sang raja. Tanaman ini begitu segar dengan daun-daunnya yang hijau. Tanaman ini tidak tinggi, tidak mempunyai batang dan akar yang kuat seperti pohon jati, tidak mempunyai buah seperti pohon Anggur dan tidak mempunyai bunga seindah pohon mawar. Tapi pohon ini tampak cantik kehijauan.
Sang Raja pun penasaran: “Wahai tanaman, engkau begitu cantik dan segar di antara banyak teman-teman kamu disini yang layu. Apa rahasia kamu?”
Tanaman itu pun berkata: “Paduka yang mulia, saya tidak mempunyai rahasia apa pun juga. Saya hanya tumbuh seperti layaknya sebuah tanaman yang Paduka mau lihat. Sebab dalam benak saya, semuanya adalah PILIHAN Paduka. Saya dipilih Paduka untuk tumbuh… ya… saya akan tumbuh menjadi diri saya sendiri.
Sebab di dalam benak saya, jika Paduka butuh Pohon Mawar, atau Pohon Pinus, atau Pohon Jati, Pasti Paduka akan menanam Pohon tersebut dan bukan diri saya. Jadi saya hanya bertumbuh menjadi diri saya sendiri. Dan saya terus mencoba mengembangkan kualitas terbaik yang ada dalam diri saya untuk saya persembahkan padamu Wahai Sang Raja.
Raja pun tersenyum dengan puas.

INFORMASI YANG JARANG DIKETAHUI SAAT PENYALIBAN YESUS BERLANGSUNG SERTA PENDERITAANNYA

Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Research Scholars of Oxford University.
1. SALIB
      Berat = 150 kg
      Panjang =   4,572 m
      Lebar.     =   2,438 m
2. PAKU:
     Ketebalan =  1,8 cm
     Panjang     = 20,32 cm
3. YESUS:
      Tinggi  =  5 '  11 inch
      Berat   =  85 kg
PENDERITAAN YANG DIALAMI YESUS
Yesus menerima cambukan sedikitnya 242 kali, 121 kali di punggung bagian kiri, dan 121 kali di bagian kananNya.
Yesus tersandung dan terjatuh 3 kali dalam perjalanan menuju ke bukit Golgota ketika memikul salib di bahuNya.
Yesus sangat haus dan IA menderita selama 17 jam, mengharapkan air.
Ada 5.480 luka di sekujur tubuhNya, termasuk 150 luka yang sangat dalam dan parah di punggungNya
Ada 17 duri tajam sepanjang 3-3,5 cm yang menancap di kepalaNya. Duri dari tumbuhan beracun, yang mengakibatkan sakit tidak terkira. Untuk memasukkan ke kepala Yesus saja perlu buluh, agar tangan mereka tidak terkena duri.
Yesus mencucurkan 6.5 liter darah yang keluar dari dalam tubuhNya yang penuh luka.
350 tentara dan 50 pengendara kuda menyeret Yesus, mencambuk, memukul di sepanjang jalan di Yerusalem menuju penyalibanNya.
Sesuai kalender Yahudi Yesus mati pada
Ak Aboorve Konjeetha 785,  Nisaan 15 atau tanggal 7 April tahun 30.
Tulisan *INRI* yang ada di atas salib merupakan bahasa latin, yang artinya
*I  -  IESUS*
*N -  NAZARENE*
*R  - REXO*
*I   -  IDONEUS*
(Yesus dari Nazareth, Raja orang Yahudi)
Penderitaan untuk menebus manusia, menanggungnya sampai mati, untuk kekekalan surga bagi manusia.
GOD BLESS 

Jaman Millenial

Tantangan jaman milenial semuanya diminta cepat, serba cepat, bahkan super cepat. Yang lambat, akan ketinggalan. Akibatnya kita selalu terburu-buru.
Ada hal lain, meski di jaman millenial namun tetap tidak bisa dipercepat, yaitu pembentukan karakter, kedewasaan dan kesuksesan.
_Tidak ada jalan toll menuju sukses, ujar Zig Ziglar, seorang pembicara terkenal_.
Pembentukan karakter, membangun kesuksesan dan mencapai kedewasaan, membutuhkan proses, pengalaman dan waktu untuk bertumbuh. Segala sesuatu yang instan ibarat tanaman yang tumbuh di tanah yang tipis. Fondasinya tidak kuat.
Sedikit goncangan akan merobohkannya.
Tetapi pohon yang kuat, seperti pohon bambu, tidak takut dengan terpaan angin badai yang kuat.
Bersekutu dengan Tuhan adalah cara untuk membangun fondasi yang kuat. Butuh ketekunan, keuletan dan sikap pantang menyerah. Waktu demi waktu, dihabiskan untuk belajar, diproses dan mempraktekannya. Pada akhirnya semua itu yang akan membentuk dan membangun kualitas seseorang.
Tidak mudah namun hasilnya sepadan. Tidak ada kedewasaan, kebahagiaan dan kesuksesan sejati di luar Sang Pencipta.
Setuju?
We should work on our process, not the outcome of our processes.
W Edwards Deming
Kita harus mengerjakan proses kita, bukan mengerjakan hasil dari proses kita. W Edwards Deming
-YennyIndra-

CARA MENGENAL TUHAN

Filipi 3:10.. Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya.
Seorang pemuda yang ingin belajar tentang batu permata datang kepada seorang ahli ditokonya yang terletak disatu kota di Tiongkok. *Si pemilik toko mempersilahkan dia duduk di sudut ruangan sambil di suruh menggenggam sebuah batu ruby.
Setiap hari si pemuda hanya di suruh duduk di sudut ruangan sambil menggenggam batu ruby.
Setelah dua minggu si pemuda merasa bosan dan bertanya pada si pemilik toko, mengapa saya hanya di suruh duduk sambil memegang batu ruby selama dua minggu ?
Si pemilik toko tidak menjawab, ia berjalan ke dalam lalu keluar sambil membawa sebuah batu, diberikannya batu tersebut kepada pemuda itu.
Si pemuda langsung berkata, ini bukan ruby, si pemilik toko tersenyum, sekarang kamu sudah dapat membedakan mana ruby asli dan mana yg bukan.
Si pemuda terperangah, dia baru menyadari bahwa selama dua minggu bersama ruby yang asli dia sudah dapat mengenali mana asli dan mana yang palsu.
Demikian pula apabila kita mau mengenal TUHAN lebih dalam lagi, terus menerus lah bersekutu dengan DIA sambil membaca dan merenungkan firman-Nya.
Jika kita tidak memiliki waktu dengan-NYA, bagaimana kita dapat mengenal DIA TUHAN yang hidup. Kita selalu berkata ingin menjadi serupa dengan-NYA.
Tetapi jika kita tidak mengalami persekutuan dengan-NYA, bagaimana hal itu dapat terwujud ? Jika kita hanya ingin menjadi murid yg biasa² saja, bagaimana kita dapat mengenali DIA dan menjadi serupa dengan-NYA ?
MENGENAL TUHAN SERTA MENJADI SERUPA DENGAN-NYA HANYA DAPAT KITA PEROLEH JIKA KITA SELALU BERSAMA DAN BERSEKUTU DENGAN-NYA SETIAP SAAT.
Tuhan Memberkati 

MASUK TOILET BAYAR Rp:2000

PENJAGA : Maaf Pak...!!
Untuk Masuk Toilet,Bapak Harus Bayar Rp:2000.
ORANG TUA : ( Meneteskan Air Mata)
PENJAGA : Eh... Kenapa Bapak Menangis, Kalau Bapak Gak Punya Uang Bilang Aja,Nanti Saya Gratisin. Silahkan Bapak Masuk Saja.
ORANG TUA : Nak... Aku Menangis Bukan Karna Tidak Punya Uang. Malah  Aku Punya Banyak Uang.
Jangankan Hanya Untuk Membayar Harga Masuk Toilet. Membeli Toilet Ini Pun Aku Mampu Jika Aku Mau.
PENJAGA : Lantas, Kalau Begitu,Kenapa Bapak Menangis...?
ORANG TUA : Aku Menangis Karna Tempat Senajis Dan Sekotor Ini Pun Punya Harga Yg Harus Dibayar Bila Ingin Masuk. Apa Lagi Surga Yg Begitu Harum Dan Indah. Berapa Harga Yg Harus Ku Bayar,
Cukupkah Ibadahku? dan Pelayananku? untuk Membayar Masuk Surga???
PENJAGA : ( Hanya Terdiam Dan Ikut Menangis ).
Semakin bertambah sukses dan makin diberkati Tuhan.
Mari tingkatkan kesetiaan kita kpd Tuhan krn DIA sdh membayar kita dg harga yg sangat mahal yaitu dg DARAHNYA yg tercurah di Kalvari.

Curhat Seorang Gadis

"Gue paling sebel deh kalo di acara PERNIKAHAN ketemu orang yang tua2,
Mereka selalu tanya:
“Kapan nyusul? Kapan nyusul?"
Sudah tau gue masih belom punya pacar.
”Makanya, pas di acara PEMAKAMAN, gue gantian tanya ke mereka yang tua-tua
“Kapan nyusul ???
Eh...gue malah ditabok..... 
Salah gue apa coba 藍