We make a life by what We give

We make a living by what We get…. We make a life by what We give… Let's give good things to people around us..

Rabu, 26 Agustus 2009

Empat Mitos Soal Makanan

Pernah Anda mendengar mitos seperti hindari makan daging yang dibakar karena akan membuat Anda semakin dekat dengan kanker? Atau kurangi makan telur, makanan protein tinggi hanya akan membuat ginjal jadi bermasalah, atau sebenarnya kentang kurang baik untuk kesehatan kita?

Dari apa yang kita dengar, sering kali akan ada orang lain yang membantah dengan fakta lain lagi yang akan semakin membuat kita bingung, misalnya mengenai mengenai kentang, yang dikatakan bisa membuat kita malah jadi lebih gampang gemuk, sementara ada orang yang mengatakan kentang malah bisa membantu kita jadi lebih kurus?

Sebenarnya mana sih yang benar? Terkadang keduanya sama benar, hanya saja, ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi sebelum kondisi yang dicari atau dihindari tadi dapat terjadi. Makanya, mari kita amati bersama kondisi yang benar seperti apa sih?

Mitos Pertama: Makanan Protein Tinggi Berbahaya Bagi Ginjal
Apa sih penyebab mitos ini?
Pada 1983, para peneliti menemukan bahwa dengan mengkonsumsi lebih banyak protein akan membuat GFR atau "Glomerural Filtratoin Rate" alias kecepatan penyaringan darah dalam ginjal meningkat. Penemuan ini, menurut para peneliti, mengatakan bahwa ginjal Anda berada dalam kondisi
bekerja keras, dan akibatnya ginjal akan tertekan.
Tapi.. Apa benar?
Hampir dua dekade lalu, seorang peneliti dari Belanda menemukan bahwa memang makanan dengan kadar protein tinggi akan meningkatkan GFR, tapi bukan berarti mengganggu efek kerja ginjal atau membebani ginjal. Bahkan pada kenyataannya, tidak ada penelitian yang mengaitkan tingginya konsumsi protein (bahkan sampai 2,5 gram per kg berat badan) dengan gangguan pada kesehatan ginjal
Jadi, Seperti Apa?
Intinya, arahkan kadar protein sesuai dengan target berat badan anda. Misalnya, berat badan Anda 100Kg, dan ingin turun ke 90kg, maka atur agar asupan protein Anda adalah 180 gram (dua kali target berat badan, dibagi 1000). Tapi jika misalnya berat badan Anda 75 kg, dan Anda ingin mendapat berat badan 90 kg, maka usahakan agar asupan protein anda juga 180 gram!

Mitos Kedua: Ubi Jalar Lebih Baik Daripada Kentang!
Apa sih penyebab mitos ini?
Masalahnya adalah orang Amerika lebih banyak memakan kentang yang sudah diproses, misalnya: kentang goreng, atau keripik kentang, dan konsumsi kentang akhirnya dihubungkan dengan kegemukan dan peningkatan resiko diabetes. Sementara ubi jalar, yang biasanya dimakan utuh, dipuja sebagai makanan kaya gizi dan memiliki indeks glikemik yang lebih rendah daripada kentang!
Tapi.. Apa benar?
Kentang dan Ubi ternyata memiliki kadar nutrisi yang jika dibandingkan, malah akan saling melengkapi. Misalnya, ubi jalar kaya serat dan Vitamin A, tapi kentang mengandung mineral penting seperti zat besi, magnesium dan kalium yang tinggi. Sedangkan jika berbicara mengenai indeks glikemik, ubi memang lebih rendah, tapi biasanya, kentang dimakan dengan dengan topping seperti keju, krim masam, atau mentega. Semua topping ini mengandung lemak, yang pada ujungnya akan menekan indeks glikemik
Jadi, Seperti Apa?
Bukan berarti ubi jalar lebih baik, yang penting, bentuk kentang yang anda konsumsi itu seperti apa, apakah anda memilih kentang bakar utuh? Atau malah kentang yang sudah diproses seperti keripik kentang atau kentang goreng, yang terbukti buruk?

Mitos Ketiga: Daging Merah Penyebab Kanker
Apa sih penyebab mitos ini?
Pada suatu penelitian di tahun 1986, peneliti dari Jepang menemukan bahwa tikus yang diberi makan "amina heterosiklik", senyawa yang muncul ketika daging dimasak terlalu matang pada suhu tinggi, memiliki pertumbuhan sel kanker. Semenjak saat itu, berbagai studi bermunculan mengenai kemungkinan adanya hubungan antara daging dan kanker.
Tapi.. Apa benar?
Sebenarnya tidak ada penelitian yang menunjukkan adanya hubungan langsung antara konsumsi daging merah dan kanker. Studi yang ada, sebenarnya masih jauh dari kata valid, karena data yang diambil hanya menunjukkan adanya kecenderungan pola makan seseorang, dan kondisi kesehatan yang muncul akibat pola makan tadi. Tidak sesederhana itu untuk mengambil kesimpulan yang ada secara langsung.
Jadi, Seperti Apa?
Jangan takut memanggang, atau makan sate, burger atau steak! Apalagi sampai memaksakan diri tidak makan daging sama sekali. Masih aman, cukup buang saja bagian-bagian yang gosong di sate atau burger atau steak Anda, sebelum Anda makan

Mitos Keempat: Garam Menyebabkan Tekanan Darah Tinggi
Apa sih penyebab mitos ini?
Pada 1940, peneliti dari Duke University, bernama Walter Kempner, M.D., menjadi terkenal karena keberhasilan dalam merawat pasien darah tinggi dengan mengurangi kadar garam dalam makanannya. Sehingga disimpulkan bahwa dengan mengurangi garam, tekanan darah tinggi bisa berkurang.
Tapi.. Apa benar?
Penemuan dan penelitian ulang besar-besaran yang belakangan dilakukan malah menunjukkan bahwa sebenarnya tidak ada alasan bagi orang dengan tekanan darah normal untuk menahan asupan natrium mereka. Sedangkan jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, kemungkinan besar, Anda adalah orang dengan sensitifitas ekstra terhadap garam. Sebagai hasilnya, jika mengurangi garam, maka penderita darah tinggi akan lebih terbantu!
Selama 20 tahun belakangan, penderita darah tinggi tidak harus menurunkan konsumsi garam, hanya mengganti garam dengan bahan makanan yang mengandung banyak kalium. Mengapa? karena sebenarnya keseimbangan antara kedua mineral itulah yang lebih penting. Bahkan seorang peneliti dari Belanda berhasil meneliti bahwa konsumsi kalium yang rendah, memiliki efek yang sama seperti dampak konsumsi garam yang tinggi.
Jadi, Seperti Apa?
Intinya, coba ubah konsumsi Anda ke makanan tinggi kalium, yang dapat Anda capai dengan memakan banyak sayuran, buah dan kacang-kacangan. Misalnya bayam, brokoli, pisang, kentang dan sebagian besar kacang-kacangan seperti tempe atau kedelai yang mengandung kalium tinggi!

Selasa, 25 Agustus 2009

Surat Putus Cinta Mbak Sum

Mbak Sum bermaksud memutuskan hubungan dengan kekasihnya bernama Robbie, seorang bule dari Amerika.

Akan tetapi dia tak sanggup untuk bertemu muka dengan kekasihnya.
Mbak Sum menulis surat dengan berbekal pengetahuan bahasa Inggris dan kamus tebal.
Isi suratnya sebagai berikut:

Hi Robbie, with this letter I want to give know you
(Hai Robbie, bersama surat ini saya ingin memberitahu kamu)

I WANT TO CUT CONNECTION US
(SAYA INGIN MEMUTUSKAN HUBUNGAN KITA)

I have think this very cook cook
(Saya telah memikirkan hal ini masak-masak)

I know my love only clap half hand
(Saya tahu cinta saya hanya bertepuk sebelah tangan)

Correctly, I have see you go with a woman entertainment at town with my eyes and head myself
(Sebenarnya, saya telah melihat kamu pergi bersama seorang wanita penghibur di kota dengan Mata kepala saya sendiri)

You always ask apology back back times
(Kamu selalu minta maaf berulang-ulang kali)

You eyes drop tears crocodile
(Matamu mencucurkan airmata buaya)

You correct correct a man crocodile land
(Kamu benar-benar seorang lelaki buaya darat)

My Friend speak you play fire
(Teman saya bilang kamu bermain api)

Now I know you correct correct play fire
(Sekarang saya tahu kamu benar-benar bermain api)

So, I break connection and pull body from love triangle this
(Jadi, saya putuskan hubungan dan menarik diri dari cinta segitiga ini)

I know result I pick this very correct, because you love she very big from me
(Saya tahu keputusan yang saya ambil ini benar, karena kamu mencintai dia lebih besar dari saya)

But I still will not go far far from here
(Namun saya tetap tidak akan pergi jauh-jauh dari sini)

I don ’ t want you play play with my liver
(Saya tidak ingin kamu main-main dengan hati saya)

I have been crying night night until no more eye water thinking about your body
(Saya menangis bermalam-malam sampai tidak ada lagi airmata memikirkan dirimu)

I don ’ t want to sick my liver for two times
(Saya tidak mau sakit hati untuk kedua kalinya)

Safe walk, Robbie!
(Selamat jalan, Robbie!)

Girl friend of your liver
(Kekasih hatimu)

Sumiyati

Note:
This river I forgive you, next river I kill you!
(kali ini aku maafkan kamu, lain kali kubunuh kau!)

PERSAHABATAN PETER DAN TINA


Peter dan Tina sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan apapun,
hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka sedang asik
bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.

Tina: "Duh bosen banget. Aku harap aku juga punya pacar yang bisa berbagi
waktu denganku."

Peter: "Kayaknya cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. cuma kita berdua
saja yang tidak punya pasangan sekarang."
(keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)

Tina: "Kayaknya aku ada ide bagus deh. kita adakan permainan yuk?"

Peter: "Eh? permainan apaan?"

Tina: " Eng. ... gampang sih permainannya. Kamu jadi pacarku dan aku jadi
pacarmu tapi hanya untuk 100 hari saja. gimana menurutmu?"

Peter: "Baiklah.... lagian aku juga gada rencana apa-apa untuk beberapa
bulan
ke depan."

Tina: "Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya... semangat dong! hari ini
akan
jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan-jalan kemana nih?"

Peter: "Gimana kalo kita nonton saja? Kalo gak salah film The Troy lagi
maen
deh. katanya film itu bagus"

Tina: "OK dech.... Yuk kita pergi sekarang. tar pulang nonton kita ke
karaoke ya...
ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seru."

Peter : "Boleh juga..."
(mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan Peter mengantarkan Tina pulang
malam harinya)

Hari ke 2:
Peter dan Tina menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe,
suasana kafe yang remang-remang dan alunan musik yang syahdu membawa hati
mereka pada situasi yang romantis. Sebelum pulang Peter membeli sebuah
kalung perak berliontin bintang untuk Tina.

Hari ke 3:
Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang sahabat
Peter.
Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli
sebuah miniatur mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat duduk di
foodcourt, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai
berpegangan tangan untuk pertama kalinya.

Hari ke 7:
Bermain bowling dengan teman-teman Peter. Tangan tina terasa sakit karena
tidak pernah bermain bowling sebelumnya. Peter memijit-mijit tangan Tina
dengan lembut.

Hari ke 25:
Peter mengajak Tina makan malam di Ancol Bay . Bulan sudah menampakan diri,
langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka
duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan
suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi Tina memandang langit, dan
melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.

Hari ke 41:
Peter berulang tahun. Tina membuatkan kue ulang tahun untuk Peter. Bukan
kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam
hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Peter terharu
menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang
tahunnya.

Hari ke 67:
Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar, makan es krim bersama,dan
mengunjungi stand permainan. Peter menghadiahkan sebuah boneka teddy bear
untuk Tina, dan Tina membelikan sebuah pulpen untuk Peter.

Hari ke 72:
Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari negeri China .. Tina
penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya
mengatakan "Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang", kemudian peramal itu
meneteskan air mata.

Hari ke 84:
Peter mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Anyer sangat
sepi
karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan
berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan, merasakan lembutnya
pasir dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka. Matahari terbenam, dan
mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.

Hari ke 99:
Peter memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan
sederhana.
Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota .

15:20 pm
Tina: "Aku haus.. Istirahat dulu yuk sebentar."
Peter: "Tunggu disini, aku beli minuman dulu. Aku mau teh botol saja. Kamu
mau minum apa?"
Tina: "Aku saja yang beli. kamu kan capek sudah menyetir keliling kota hari
ini. Sebentar ya"
Peter mengangguk. kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana Jakarta
selalu macet.

15:30 pm
Peter sudah menunggu selama 10 menit and Tina belum kembali juga.
Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah
panik.
Peter : " Ada apa pak?"
Orang asing: " Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan itu
adalah temanmu"
Peter segera berlari bersama dengan orang asing itu.
Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari siang,tergeletak
tubuh Tina bersimbah darah, masih memegang botol minumannya.
Peter segera melarikan mobilnya membawa Tina ke rumah sakit terdekat.
Peter duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit.
Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.

23:53 pm
Dokter: "Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Dia masih
bernafas sekarang tapi Yang kuasa akan segera menjemput. Kami menemukan
surat ini dalam kantung bajunya."
Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Peter dan dia
segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Tina. Wajahnya pucat tetapi
terlihat damai.
Peter duduk disamping pembaringan tina dan menggenggam tangan Tina dengan
erat.
Untuk pertama kali dalam hidupnya Peter merasakan torehan luka yang sangat
dalam di hatinya.
Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya.
Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Tina untuknya.

Dear Peter...
ke 100 hari kita sudah hampir berakhir.
Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu.
Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak,
tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku.
Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku.
Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi
sebelumnya.
Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang
hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh
malam itu di pantai,
Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi
kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur
hidupku. Peter, aku sangat sayang padamu.

23:58
Peter: "Tina, apakah kau tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat
meniup lilin ulang tahunku?
Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya..
Tina, kau tidak bisa meninggalkanku! hari yang kita lalui baru berjumlah 99
hari!
Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama!
Aku juga sayang padamu, Tina. Jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku
kesepian!
Tina, Aku sayang kamu...!"

Jam dinding berdentang 12 kali..... jantung Tina berhenti berdetak.
Hari itu adalah hari ke 100...

Katakan perasaanmu pada orang yang kau sayangi sebelum terlambat.
Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok.
Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu dan tidak akan
pernah kembali lagi..

RENUNGAN BAGI SEMUA YANG MASIH SINGLE MAUPUN YANG SUDAH MARRIED

Alkisah seorang raja yang kaya raya dan sangat baik, ia mempunyai banyak sekali emas dan kuningan, karena terlalu banyak sehingga antara emas dan kuningan tercampur menjadi satu. Suatu hari raja yang baik hati ini memberikan hadiah emas kepada seluruh rakyatnya, dia membuka gudangnya lalu mempersilakan rakyatnya mengambil kepingan emas terserah mereka.

Tetapi raja menjanjikan bagi mereka yang mendapat emas hanya 1 karat atau mereka yang mendapatkan kuningan, mereka dapat bekerja dikebun raja dan merawat pemberian raja itu dengan baik, maka raja akan menambah dan memberikan kadar karat itu sedikit demi sedikit.

Mendengar itu bersukacitalah rakyatnya, sambil mengelu-elukan rajanya. Mereka datang dari penjuru tempat, dan satu persatu dari mereka dengan berhati-hati mengamat-amati benda-benda itu, waktu yang diberikan kepada mereka semua ialah satu setengah hari, dengan perhitungan setengah hari untuk memilih, setengah hari untuk merenungkan, dan setengah hari lagi untuk memutuskan.

Para prajurit selalu siaga menjaga keamanan pemilihan emas tersebut, karena tidak jarang terjadi perebutan emas yang sama diantara mereka. Selama proses pemilihan berlangsung, seorang prajurit mencoba bertanya kepada salah seorang rakyatnya, "apa yang kau amat-amati, sehingga satu setengah hari kau habiskan waktumu disini?", jawab orang itu "tentu saja aku harus berhati-hati, aku harus mendapatkan emas 24 karat itu",

lalu tanya prajurit itu lagi "seandainya emas 24 karat itu tidak pernah ada, atau hanya ada satu diantara setumpuk emas ini, apakah engkau masih saja mencarinya?, sedangkan waktumu sangat terbatas", jawab orang itu lagi "tentu saja tidak, aku akan mengambil emas terakhir yang ada ditanganku begitu waktuku habis".

Lalu prajurit itu berkeliling dan ia menjumpai seorang yang tampan,melihat perangainya ia adalah seorang kaya, bertanyalah prajurit itu kepadanya "hai orang kaya apa yang kau cari disini, bukankah engkau sudah lebih dari cukup?" ,jawab orang kaya itu "bagiku hidup adalah uang, kalau aku bisa mengambil emas ini, tentu saja itu berarti menambah keuntunganku".

Kemudian prajurit itu kembali mengawasi satu persatu dari mereka, maka tampak olehnya seseorang, yang sejak satu hari ia selalu menggenggam kepingan emasnya, lalu dihampirinya orang itu "mengapa engkau diam disini?, tidakkah engkau memilih emas-emas itu? atau tekadmu sudah bulat untuk mengambil emas itu?", mendengar perkataan prajurit itu, orang ini hanya diam saja, maka prajurit itu bertanya lagi "atau engkau yakin bahwa itulah emas 24 karat, sehingga engkau tidak lagi berusaha mencari yang lain?", orang itu masih terdiam, prajurit itu semakin penasaran, lalu ia lebih mendekat lagi

"tidakkah engkau mendengar pertanyaanku?", sambil menatap prajurit, orang itu menjawab "tuan saya ini orang miskin, saya tidak pernah tahu mana yang emas dan mana yang kuningan, tetapi hati saya memilih emas ini, sayapun tidak tahu, berapa kadar emas ini, atau jika ternyata emas ini hanya kuninganpun saya juga tidak tahu". "lalu mengapa engkau tidak mencoba bertanya kepada mereka, atau kepadaku kalau engkau tidak tahu" tanya prajutit itu lagi.

"Tuan emas dan kuningan ini milik raja, jadi menurut saya hanya raja yang tahu, mana yang emas dan mana yang kuningan, mana yang 1 karat dan mana yang 24 karat. Tapi satu hal yang saya percaya janji raja untuk mengubah kuningan menjadi emas itu yang lebih penting" jawabnya lugu. Prajurit ini semakin penasaran "mengapa bisa begitu?", "bagi saya berapapun kadar karat emas ini cukup buat saya, karena kalau saya bekerja, saya membutuhkan waktu bertahun-tahun menabung untuk membeli emas tuan"

prajurit tampak tercengang mendengar jawaban dari orang ini, lalu ia melanjutkan perkataannya "lagi pula tuan, peraturannya saya tidak boleh menukar emas yang sudah Saya ambil", "tidakkah engkau mengambil emas-emas yang lain dan menukarkannya sekarang, selagi masih ada waktu?" tanya prajurit lagi, "saya sudah menggunakan waktu itu, kini waktu setengah hari terakhir saya,

inilah saatnya saya mengambil keputusan, jika saya gantikan emas ini engan yang lain, belum tentu saya mendapat yang lebih baik dari punya saya ini, saya memutuskan untuk mengabdi pada raja dan merawat milik saya ini,untuk menjadikannya emas yang murni", tak lama lagi lonceng istana berbunyi,tanda berakhir sudah kegiatan mereka.

Lalu raja keluar dan berdiri ditempat yang tinggi sambil berkata "wahai rakyatku yang kukasihi, semua emas yang kau genggam itu adalah hadiah yang telah kuberikan, sesuai dengan perjanjian, tidak seorangpun diperbolehkan menukar ataupun menyia-nyiakan hadiah itu, jika didapati hal diatas maka orang itu akan mendapat hukuman karena ia tidak menghargai raja" kata-kata aja itu disambut hangat oleh rakyatnya.

Lalu sekali lagi dihadapan rakyatnya raja ingin memberitahu tentang satu hal "dan ketahuilah, bahwa sebenarnya tidak ada emas 24 karat itu, hal ini dimaksudkan bahwa kalian semua harus mengabdi kepada kerajaan, dan hanya akulah yang dapat menambah jumlah karat itu, karena akulah yang memilikinya. Selama satu setengah hari, setengah hari yang kedua yaitu saat kuberikan waktu kepada kalian semua untuk merenungkan pilihan, kalian kutunggu untuk datang kepadaku menanyakan perihal emas itu, tetapi sayang sekali hanya satu orang yang datang kepadaku untuk menanyakannya". Demikianlah raja yang baik hati dan bijaksana itu mengajar rakyatnya,dan selama bertahun-tahun ia dengan sabar menambah karat satu persatu dari emas rakyatnya.

Dikutip dari : Kumpulan Sharing dan Cerpen Judul Asli: When We Have to Choice Berharap melalui alkisah diatas kita dapat merefleksi diri dalam mencari pasangan hidup :

Bagi yang sedang mencari pasangan alias cari pacar(setengah hari untuk memilih) Memilih memang boleh tapi manusia tidak ada yang sempurna, jangan lupa emas-emas itu milik sang raja, jadi hanya dia yang tahu menahu masalah itu, artinya setiap manusia milik Tuhan jadi berdoalah untuk berkomunikasi denganNya tentang pasangan Anda.


Bagi yang telah memperoleh pasangan tapi belum menikah (setengah hari untuk merenungkan) Mungkin pertama kali Anda mengenal, si dia nampak emas 24 karat,ternyata setelah bertahun-tahun kenal, si dia hanya berkadar 10 karat. Diluar, memang kita dihadapkan dengan banyak pilihan, sama dengan rakyat yangm memilih emas tadi, akan tetapi pada saat kita sudah mendapatkannya, belum tentu waktu kita melepaskannya kita mendapat yang lebih baik. Jadi jika dalam tahap ini Anda merasa telah mendapatkan dia, hal yang terbaik dilakukan ialah menilai secara objektiv siapa dia (karena itu keterbukaan dan komunikasi sangat penting dalam menjalin hubungan), dan menyelaraskan hati Anda bersamanya, begitu Anda tahu tentang hal terjelek dalam dirinya sebelum Anda menikah itu lebih baik, dengan demikian Anda tidak merasa shock setelah menikah, tinggal bagaimana Anda menerimanya, Anda mampu menerimanya atau tidak, Anda mengusahakan perubahannya atau tidak,"cinta selalu
berjuang", dan jangan anggap tidak pernah ada masalah dalam jalan cinta Anda, justru jika dalam tahap ini Anda tidak pernah mengalami masalah dengan pasangan Anda (tidak pernah bertengkar mungkin). Anda malah harus berhati- hati, karena ini adalah hubungan yang tidak sehat, berarti banyak kepura-puraan yang ditampilkan dalam hubungan Anda yang terpenting adalah niat baik diantara pasangan, sehingga dengan komitmen dan cinta, segala sesuatu selalu ada jalan keluarnya. Meskipun dalam tahap ini Anda masih punya waktu setengah hari lagi untuk memutuskan, artinya anda masih dapat berganti pilihan, akan tetapi pertimbangkan dengan baik hal ini.


Bagi yang telah menikah (setengah hari untuk memutuskan) Dalam tahap ini, siapapun dia berarti anda telah mengambil keputusan untuk memilihnya, jangan berfikir untuk mengambil keuntungan dari pasangan Anda, jika ini terjadi berarti Anda egois, sama halnya dengan orang kaya diatas, dan dengan demikian Anda tidak pernah puas dengan diri pasangan Anda,maka tidak heran banyak terjadi perselingkuhan. Anda tidak boleh merasa menyesal dengan pilihan Anda sendiri,jangan kuatir raja selalu memperhatikan rakyatnya, dan menambah kadar karat pada emasnya.
Jadi percayalah kalau Tuhan pasti akan memperhatikan Anda, dan Dia yang paling berkuasa mengubah setiap orang. Perceraian bukanlah solusi, sampai kapan kita harus menikah lalu bercerai, menikah lagi dan bercerai lagi ???, ingatlah si dia adalah hadiah, siapapun dia terimalah dia karena sekali lagi itulah pilihan Anda, ingat ini adalah setengah hari terakhir yaitu waktu untuk memutuskan, setelah itu Anda tidak boleh menukar atau meyia-nyiakan emas Anda, jadi peliharalah pasangan Anda sebagaimana hadiah terindah yang telah Tuhan berikan. Dan apapun yang terjadi dengan pasangan Anda komunikasikanlah dengan Tuhan, karena Dia yang memiliki hati setiap manusia ........

Senin, 13 Juli 2009

Salah Celup

Bardhono (bukan nama sebenarnya) adalah seorang pemuda yang dalam waktu dekat akan menghabiskan masa lajang-nya dengan mengawini gadis sedesanya didaerah Kretek, mBantul .....
Sebagai pemuda yang masih kencur dalam hal "The Art of Sex" dan "How to Satisfy Your Wild Desire", maka ia ingin dapat ilmu dari orang-2 yang dianggap layak memberikan nasehat.

Bak Joko Tingkir, pergilah dia ke Imogiri, naik getek menyusuri kali Opakkerumah Pak-De-nya ... Lurah Imogori.

Ya tahu sendirilah, kalau Lurah mesti pengalaman dan memiliki jam terbang yang jauh lebih tinggi ....

Setelah acara basa-basi Jowo selesai, maka beginilah kira-2 advis Pak-De-nya.

"Wis to le ... mumpung waktunya masih 2 bulan lagi, ada baiknya "barang"mu kamu gedein dulu ... Carane di celup pake teh "Wayu" ... (teh wayu adalah teh yang sudah sedikitnya semalam berada dalam teko/poci dan berkasiat untuk membesarkan "apa saja" yang direndam disitu).

Nggih sendiko Pak-De ..., jawab pemuda Bardhono.

Bener .... selama 2 bulan menjelang perkawinan, pemuda Bardhono rajin nyelup teh "Wayu" ...

Setelah tiba waktunya.... pas malam pertama .....Ndeso Kretek geger ... Pengantin perempuan teriak2 sambil nangis .... padahal sudah jam 2.00 pagi ...

Pak De nya yang ikut nginep disitu, ikut kaget sambil senyum2 ...wah anjuranku pasti siiip iki ...

Critane pengantin perempuan komplain ... barange mas Bardhono terlalu kecil katanya ...sebesar sapu lidi tok ... sambil nangis sesenggukan ...

Pak De kaget luaaaar biasa ... lho kok bisa kebalikannya ...

Bertanggung jawab ... advisnya kok bisa jadi cikal bakal keributan ...

Usut punya usut ... kesalahan bukan pada advis Pak De, tapi pemuda Bardhono yang keliru nyelup pakai ... Slimming Tea nya, Mustika Ratu. :))

Tukang Kayu dan Rumahnya

Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah perusahaan konstruksi real estate. Ia menyampaikan keinginannya tersebut pada pemilik perusahaan. Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya. Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu memohon pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah untuk dirinya. Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan itu. Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan.

Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya. Akhirnya selesailah rumah yang diminta oleh tuannya. Hasilnya bukanlah sebuah rumah yang baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri kariernya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan.

Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu.

'Ini adalah rumahmu, ' katanya, 'hadiah dari kami.' Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesalnya. Seandainya saja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya sendiri, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali. Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.

Teman, itulah yang terjadi pada kehidupan kita. Kadangkala, banyak dari kita yang membangun kehidupan dengan cara yang membingungkan dan kurang bertanggung jawab. Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang baik. Bahkan pada bagian-bagian terpenting dalam hidup, kita tidak memberikan yang terbaik.

Pada akhir perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri.

Seandainya kita menyadarinya sejak semula kita akan menjalani hidup ini dengan cara yang jauh berbeda.

Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu. Renungkan 'rumah' yang sedang kita bangun. Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan dinding dan atap. Mari kita selesaikan 'rumah' kita dengan sebaik-baiknya seolah-olah hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup.

Cerita Lucu Sang Photografer


Sepasang suami-isteri telah lama berusaha untuk mendapatkan seorang anak namun hingga saat ini belum juga dikaruniai. Akhirnya mereka memutuskan dan setuju untuk menggunakan jasa orang lain, dengan kata lain si Isteri harus menggunakan benih dari laki-laki lain untuk bisa mengandung anak.

Setelah setuju, mereka menentukan benih lelaki yang akan 'menyedekahkan' benihnya itu, "Ok sayang.. abang pergi dulu... sebentar lagi lelaki itu akan datang."

Begitu sang Suami pergi meninggalkan Istrinya, muncul seorang photografer yang spesial memotret bayi datang menawarkan jasa.

"Selamat pagi Nona saya datang untuk..," belum selesai bicara perempuan tersebut memotong pembicaraan seolah sudah mengerti maksud sang Photografer, "Oh ya..saya memang menunggu anda"

"Oh ya?," kata sang photografer keheranan.

"Kalau begitu....bagus lah.. saya sudah pengalaman, dengan hasil yang pasti memuaskan anda," kata sang Photografer seraya meyakinkan hasil potretannya.

"Itulah yang kami harapkan, silakan masuk dan duduk dulu mas," kata perempuan tadi mempersilahkan masuk sang Photografer yang setengah bingung.

"Hmmm bagaimana kita mulai saja Mas?," tanya perempuan tersebut setelah beberapa saat merapikan dandanannya.

"Serahkan pada saya Nona, saya sering mengalami hal semacam ini (lokasi), saya sering membuat di bath tub, bisa juga di atas sofa dan beberapa kali saya melakukan di katil. Namun kalau kesulitan terkadang kami lakukan di atas lantai di ruang tamu saja itu pun hasilnya bagus juga..yang penting anda bisa mengatur gaya yang bagus," kata lelaki tadi menerangkan tempat yang sesuai untuk pengambilan gambar.

"Bath tub? atas lantai? Hebat, karena suami saya kalau 'ambil' tak pernah memiliki gaya seperti anda dan suami saya selalu melakukan di tempat tidur," jelas perempuan itu.

"Nona, tak ada orang yang menyangka itu karya saya, hasilnya akan baik sekali.. tapi kalau kita nanti berganti posisi dan saya shoot dari beberapa angle.. saya jamin...anda akan suka dengan hasilnya dan akan ketagihan," terang phothografer terus bercerita tentang tehnik pengambilan gambar.

Si perempuan tercengang mendengar cerita sang Photografer yang memang terbiasa memasarkan karyanya.

"Nona, dalam kerja saya seseorang kadang merasa sakit untuk sebuah posisi tertentu, saat saya capek saya harus berada di luar dan beberapa saat saya akan masuk lagi."

"Ia mas, Seperti saya tak tau saja?" kata si Perempuan tadi genit.

Sang Photographer tadi, sambil mengeluarkan gambar-gambar bayi yang sungguh lucu dan mengemaskan dari dalam tasnya sambil terus bercerita, "Yang ini saya buat di atas bus kota di London ."

"Hah!...di atas bus?," perempuan tadi terkejut.

"Yang kembar ini, memang tak disangka-sangka, perlu anda tau, karya ini memang susah pengerjaannya, " kata photografer tadi.

" Susah ya mas?," tanya si Perempuan seolah mengiyakan.

"Ya... memang susah.. sehingga saya terpaksa membawa dia ke Hyde Park untuk membuat pekerjaan agar benar-benar baik, orang ramai mengerumuni kami ketika itu, untuk melihat dengan jelas apa yang kami lakukan..."

"Didepan public???"

"Ya...lebih kurang 3 jam baru selesai... sehingga saya tak boleh menghentikan konsentrasi saya......namun bila saya mau keluar.. saya terpaksa berhenti sejenak," cerita si Photografer.

"Ya Nona,... apakah Nona sudah siap, kalau sudah saya akan pasangkan tripod dan segera kita mulai"

"Tripod?," buat apa?, "tanya si Perempuan.

"Oh..itu untuk keselarasan hasil nantinya, alat saya terlalu besar untuk saya pegang lama-lama."

"Besar, sebesar apa?" tanya perempuan tadi penasaran.

Sambil meraih tasnya dan mengambil kamera yang dilengkapi tele, sang photografer menunjukan pada perempuan tersebut, "Sebesar ini Nona!".

Brukkk...... perempuan tadi langsung pingsan.

Tempayan Retak

Seorang tukang air memiliki dua tempayan besar. Masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan yang dibawa menyilang pada bahunya.

Satu dari tempayan itu retak. Sedangkan tempayan yang satunya lagi tidak.

Jika tempayan yang tidak retak itu selalu dapat membawa air penuh setelah perjalanan panjang dari mata air ke rumah majikannya, tempayan yang retak itu hanya dapat membawa air setengah penuh.

Selama dua tahun, hal ini terjadi setiap hari. Situkang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air kerumah majikannya.

Tentu saja si tempayan yang tidak retak merasa bangga akan prestasinya, karena dapat menunaikan tugasnya dengan sempurna.

Namun si tempayan retak yang malang itu merasa malu sekali akan ketidak sempurnaannya, dan merasa sedih sebab ia hanya dapat memberikan setengah dari porsi yang seharusnya dapat diberikannya.

Setelah dua tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini, tempayan retak itu berkata kepada situkang air, “saya sungguh malu pada diri saya sendiri, dan saya ingin mohon maaf kepadamu”.

“Kenapa?” Tanya situkang air.

“Kenapa kamu merasa malu?”

“Saya hanya mampu selama dua tahun ini membawa setengah porsi air dari yang seharusnya dapat saya bawa karena adanya retakan pada sisi saya telah membuat air yang saya bawa bocor sepanjang jalan menuju rumah majikan kita. Karena cacatku itu, saya telah membuatmu rugi”. Kata tempayan itu. Situkang air merasa kasihan pada si tempayan retak.

Dan dalam belas kasihannya, ia berkata: “Jika kita kembali ke rumah majikan besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang jalan”.

Benar, ketika mereka naik kebukit, si tempayan retak memperhatikan. Dan baru menyadari bahwa ada bunga-bunga indah disepanjang sisi jalan.

Dan itu membuatnya sedikit terhibur.

Namun pada akhir perjalanan, ia kembali sedih karena separuh air yang dibawanya telah bocor, dan kembali tempayan retak itu meminta maaf pada situkang air atas kegagagalannya.

Si tukang air berkata kepada tempayan itu, “Apakah kamu memperhatikan adanya bunga-bunga disepanjang jalan sisimu, tapi tidak ada bunga di sepanjang jalan di sisi tempayan yang lain yang tidak retak itu. Itu karena aku selalu menyadari akan cacatmu dan aku memanfaatkannya.

Aku telah menanam benih-benih bunga disepanjang jalan disisimu. Dan setiap hari jika kita berjalan pulang dari mata air, kamu mengairi benih-benih itu.

Selama dua tahun ini aku telah dapat memetik bunga-bunga indah itu untuk menghias meja majikan kita.

Tanpa kamu sebagaimana kamu ada, majikan kita tak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang.


Pesan moral:

Setiap dari kita memiliki cacat dan kekurangan kita sendiri. Kita semua adalah tempayan retak. Namun jika kita mau, Tuhan akan menggunakan kekurangan kita untuk menghiasNya.

Dimata Tuhan yang bijaksana, tak ada yang terbuang percuma. Jangan takut akan kekuranganmu. Kenalilah kelemahanmu dan kamu pun dapat menjadi sarana keindahahan Tuhan.

Ketahuilah, didalam kelemahan kita, kita menemukan kekuatan kita.

Multi Level Marketing (MLM)


MLM memang dilematis. Banyaknya praktek MLM yang tidak bertanggung jawab dan membawa korban memberi dampak negatif pada praktek seperti Amway, Tien-shi, Oriflame atau CNI. Bahkan kemudian Amway dan beberapa perusahaan MLM meng-klaim bahwa MLM berbeda dengan piramid, suatu istilah yang mereka tujukan pada praktek bisnis tipuan seperti arisan berantai. Yang jelas istilah MLM menjadi tidak sedap sehingga Herbalife, Prudential, atau perusahaan asuransi lainnya tidak mau menggunakan istilah itu secara terus terang, dan Amway sendiri dengan Network 21-nya juga menghindari istilah MLM dan menggunakan istilah ‘Network Marketing’ (pemasaran jaringan), padahal justru penggunaan istilah ini sebenarnya keliru.

Sebenarnya istilah MLM menunjukkan sistem yang berbeda dengan retail atau waralaba misalnya. MLM bekerja melalui distributor independen (upline) yang membangun kelompok dibawahnya yang disebut ‘downline’ dan selanjutnya ‘downline’ yang semula berfungsi sebagai konsumen kemudian menjadi distributor baru (upline) dan membentuk kelompok ‘downline’ baru dibawahnya. MLM menunjuk pemasaran yang bergerak bertingkat/berlapis (level/layer) secara linier, dan mengapa kemudian ada yang disebut Piramid yaitu karena bentuk dua dimensinya mirip piramid. Bila piramid itu teratur dan membentuk 2 orang downline dari satu upline, maka disebut binary. Tidak ada bentuk yang benar-benar mirip piramid, soalnya multiplikasi masing-masing distributor berbeda, ada yang banyak downlinenya ada yang sedikit dan ada yang cepat bertambah down level-nya ada yang lambat.

Istilah Network sebenarnya mengambarkan tidak adanya batasan jelas antara upline dan downline dan semua unit bisa berhubungan dengan unit manapun dalam jaringan (termasuk ikatan horisontal), dan itu tidak ada dalam MLM dimana downline hanya berhubungan dengan uplinenya sendiri atau downline barunya (ikatan vertikal). Gambaran dalam buku Network-21 mengecoh pembaca, sebab disitu digambarkan upline ibarat telapak tangan yang memiliki jari-jari downline dan setiap ujung jari bak telapak baru memiliki jari-jari dan seterusnya, ini tidak beda dengan gambaran piramid, namun berbeda dengan gambaran sebuah jaring ikan dimana banyak bagiannya saling terkait dengan lainnya.

Sebenarnya yang membedakan antara Amway, Tien-shi, CNI dengan Pentagono atau AKSARA bukanlah bahwa yang satu disebut MLM yang lain Piramid, namun yang membedakan adalah bahwa ‘kandungan praktek’ MLM mereka berbeda-beda. Amway memiliki Topline (yaitu Amway sendiri) dengan komoditi yang dijual secara top-down dengan sistem bonus dan potongan yang diberikan oleh topline kepada para konsumen yang kemudian menjadi distributor, sedangkan AKSARA merupakan penyetoran uang secara bottom-up, ada pembayaran tetapi tidak ada komoditi.

Dan berbeda dengan sistem marketing lain, dimana kwalitas produk bersaing dan konsumen dapat membedakan baik kwalitas maupun harga produk dengan komoditas sejenis, MLM sekalipun mempromosikan komoditinya dengan harga yang masuk akal namun tidak memberi pilihan perbandingan. Bukan kwalitas produk yang dipentingkan namun lebih menitik beratkan pada tehnik menjualnya yang lebih merupakan cuci-otak dan indoktrinasi sehingga konsumen tertarik. Konsumen tertarik bukan karena kwalitas produk namun karena iming-iming bonus dan daya tarik kekayaan yang dipromosikan distributor. Lalu bagaimana dengan klaim Amway yang menganggap dirinya tidak menipu berbeda dengan AKSARA misalnya?

Sekalipun Amway lebih teratur, secara terselubung ada juga unsur menipunya. Semua bentuk MLM akan mengorbankan lapisan terbawah atau ujung-ujung estafet bila terjadi force majeur seperti pasar jenuh, bencana alam, perang atau kecelakaan sekeluarga, juga kalau tiba-tiba topline berhenti produksi karena dibubarkan atau pailit. Jadi, slogan bahwa: “Semua anggota memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan produk/jasa” jelas menipu, karena kalau terbentuk bottomline/grassroot, maka kenikmatan yang telah diperoleh upliners sebenarnya dibayar oleh kerugian bottomline yang jumlah orangnya jauh lebih banyak dari jumlah keseluruhan upliners.

Bottomline/grassroot dalam situasi paceklik demikian karena tidak bisa menjadi distributor (bukan karena salahnya sendiri) akan menanggung dua macam kerugian: (1) mahalnya produk, yang menurut pengakuan pihak MLM sendiri disebutkan bahwa untuk membayar bonus, sampai dua-per-tiga harga produksi digunakan untuk royalti, potongan dan bonus. Maka bila dipotong keuntungan perusahaan, sebenarnya harga produk itu rielnya cuma sekitar 10 persen dari harga produk, sisanya kemahalan; dan (2) royalti & bonus tidak didapat, ini bukan karena salahnya sendiri tapi situasi memaksa. Yang jelas jumlah korban ini akan banyak sekali. Misalnya dalam deretan 1-5-25-125-625 bisa kita lihat bahwa bottomline (dhi.625) itu besarnya 4X jumlah upline 1+5+25+125 (=156). 625 orang akan gigit jari demi kenikmatan 156 orang. Makin lama MLM beroperasi makin akan berjibun jumlah korbannya.

Dilihat dari sudut korban, ruginya bottomliner AKSARA tidak beda dengan ruginya bottomliner misalnya Amway. Bila bottomliner AKSARA berkorban masing-masing 10 ribu rupiah, maka bottomliner Amway malah bisa berkorban jauh lebih dari itu berupa nilai kemahalan harga produk dikurangi biaya produksi yang riel. Kerugian bottomliner yang jumlah orangnya jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah akumulatif upliner yang sudah menikmati bonus besar!

Dari terang di atas jelas terlihat bahwa MLM bukanlah sistem marketing yang adil dan jujur tapi penuh dengan kemungkinan penyalah gunaan terutama mengorbankan bottom liner. Dalam literatur MLM soal ‘resiko bottomline/grassroot yang akan dikorbankan’ tidak pernah diceritakan, padahal itu menyangkut jumlah orang yang jauh lebih besar dari yang sudah menikmati keuntungan. Bisnis dianggap berjalan dalam waktu tak terhingga padahal kita melihat bahwa tidak ada yang kekal di bumi. Marketing dalam bentuk lain memberi peluang hidup perusahaan dan banyak pihak lain di luar perusahaan, namun MLM memangkas semua biaya untuk itu sehingga terpupuklah dana besar untuk royalti & bonus para distributor demi keuntungan sendiri.

Selain itu, karena sifatnya nir-sarana (tanpa kantor, organisasi manajemen dll.) maka MLM cenderung beroperasi bagai ‘benalu’ dimana setiap distributor kemudian memanfaatkan fasilitas dan koneksi di mana ia berada. Seorang pegawai perusahaan akan memanfaatkan fasilitas kantor dimana ia bekerja, dosen memanfaatkan fasilitas kampus, bahkan anggota jemaat gereja memanfaatkan pertemuan setelah kebaktian untuk pemasaran kepada sesama jemaat lainnya. Di Indonesia ada kelompok-kelompok mahasiswa/profesional kristen yang banyak aktivisnya penganjur MLM, mereka memanfaatkan persekutuan yang telah terjalin sebagai sarana pengembangan bisnis MLMnya.

Dapat dimaklumi mengapa banyak perusahaan melarang pegawainya ikut MLM (seperti Astra & Gramedia) bahkan ada yang mengancam dengan sanksi PHK, pasalnya, banyak pegawai yang ikut MLM kemudian menggunakan ruang kantor, waktu kantor dan pulsa telpon kantor untuk kegiatan MLMnya. Di beberapa gereja, bahkan majelis jemaat ada yang menggunakan persekutuan jemaat bukan sebagai sarana ‘koinonia’ (persekutuan) tetapi digunakan untuk pemasaran MLM (diplesetkan sebagai dagang ‘koin’). Di USA jumlah level/layer MLM yang diizinkan juga diatur pemerintah secara ketat, soalnya ini menyangkut struktur biaya produk. Network-21 dari Amway banyak menghadapi tuntutan pengadilan dan sering kalah dalam pengadilan karena representasi yang salah. Lagipula berapa banyak pajak penghasilan digelapkan dalam perusahaan tanpa organisasi dan pegawai demikian? Bonus umumnya dianggap bukan penghasilan yang bisa dikenai pajak.

Bagi umat beragama, kita perlu waspada mengingat tujuan bisnis MLM berlawanan dengan semangat ‘mengasihi sesama’ yang diajarkan Agama. MLM menawarkan daya tarik mamon, yaitu kekayaan & kemewahan materi, mobil mewah dan jalan-jalan keluar negeri, perilaku yang potensial menomor duakan iman kepada Tuhan. David Roller menulis buku berjudul ‘How to make Big Money in MLM’, dan dalam bukunya ‘Network & Multi Level Marketing’, Allen Carmichael menulis “buku ini akan memberi anda kunci yang diperlukan untuk membuka pintu menuju kaya raya.”

Lebih lagi, pelatihan semacam Network-21, menggaet seseorang ke dalam jaring pengembangan diri (percaya diri) ‘New Age’ yang berpusat diri manusia. Dalam buku ‘Sistem untuk Sukses – Network-21,’ disebutkan “Anda percaya pada diri sendiri” dan agar kita “memvisualisasikan impian kemakmuran masa depan”. Impian indah yang berbau mantra yang “sangat menentukan keberhasilan dalam bisnis ini.” Tokoh-tokoh pelatihan New Age seperti Napoleon Hill, Harold Robins, Stephen Covey dijadikan inspirasi mimpi indah demikian, padahal pelatihan pengembangan diri demikian cenderung ‘mencuci-otak’ dan ‘indoktrinasi kejiwaan’ menurut American Psychologist Association. Sayang MLM tidak memvisualisasikan mimpi buruk bottomliner yang kelak akan menggigit jari.

Network-21 mendorong peserta mempelajari antara lain buku Dale Carnegie “How to Win Friends & Influence People” sebuah buku yang banyak dikritik orang karena mengajarkan artificial ethics/behaviour. Senyum sebagai kunci sukses dalam bergaul, dan hargailah semua orang (karena semua orang merasa dirinya penting) agar ia menyenangi kita. Dapat teman (friend) lebih penting dari persahabatan (friendship) dan soal baik buruk kabur. Richard de Vos, pendiri Amway, ber-slogan: “Tolonglah orang lain agar kita dapat menolong diri sendiri”, dengan kata lain, kasih kepada sesama dilakukan dengan pamrih yaitu “agar kita bisa menolong diri sendiri.” Suatu kasih eros yang berbeda dengan kasih ‘Agape’, yaitu berkorban agar dapat menolong orang lain. Seperti yang dilakukan para pahlawan kita.

99% pelampiasan kemarahan kepada siapa?

The story has begin...

Sebuah senja yang sempurna, sepotong donat, dan lagu cinta yang lembut.
Adakah yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang memadu kasih?
Raka dan Melda duduk di punggung senja itu, berpotong percakapan lewat, beratus tawa timpas, lalu Melda pun memulai meminta kepastian. ya, tentang cinta.

Melda : "Siapa yang paling kamu cintai di dunia ini?"
Raka : "Kamu dong?"
Melda : "Menurut kamu, aku ini siapa?"
Raka : "(Berpikir sejenak, lalu menatap Melda dengan pasti) Kamu tulang rusukku! Ada tertulis, Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati."

Setelah menikah, Melda dan Raka mengalami masa yang indah dan manis untuk sesaat. Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kepenatan hidup yang kain mendera. Hidup mereka menjadi membosankan.
Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain. Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas.

Pada suatu hari, pada akhir sebuah pertengkaran, Melda lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak,
"Kamu nggak cinta lagi sama aku!"

Raka sangat membenci ketidakdewasa'an Melda dan secara spontan balik berteriak, "Aku menyesal kita menikah! Kamu ternyata bukan tulang rusukku!"
Tiba-tiba Melda menjadi terdiam , berdiri terpaku untuk beberapa saat. Matanya basah. Ia menatap Raka, seakan tak percaya pada apa yang telah dia dengar. Raka menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan. Tetapi seperti air yang telah tertumpah, ucapan itu tidak mungkin untuk diambil kembali.
Dengan berlinang air mata, Melda kembali ke rumah dan mengambil barang-barangnya, bertekad untuk berpisah. "Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing-masing. "

Lima tahun berlalu.
Raka tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan kehidupan Melda. Melda pernah ke luar negeri, menikah dengan orang asing, bercerai, dan kini kembali ke kota semula. Dan Raka yang tahu semua informasi tentang Melda, merasa kecewa, karena dia tak pernah diberi kesempatan untuk kembali, Melda tak menunggunya. Dan di tengah malam yang sunyi, saat Raka meminum kopinya, ia merasakan ada yang sakit di dadanya.
Tapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Melda.
Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Di airport, di tempat ketika banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas, mata mereka tak saling mau lepas.
Raka : "Apa kabar?"
Melda : "Baik... ngg.., apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang?"
Raka : "Belum."
Melda : "Aku terbang ke New York dengan penerbangan berikut."
Raka : "Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telpon aku kalau kamu sempat. Kamu tahu nomor telepon kita, belum ada yang berubah."
Melda : "Tidak akan ada yang berubah". Melda tersenyum manis, lalu berlalu...." Good bye...."


Seminggu kemudian, Raka mendengar bahwa Melda mengalami kecelakaan, meninggal.
Malam itu, sekali lagi, Raka mereguk kopinya dan kembali merasakan sakit di dadanya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Melda, tulang rusuknya sendiri, yang telah dengan bodohnya dia patahkan.
"Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita cintai. Dan akibatnya seringkali adalah FATAL"