We make a life by what We give

We make a living by what We get…. We make a life by what We give… Let's give good things to people around us..

Tampilkan postingan dengan label motivasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label motivasi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 30 November 2010

Sebuah Renungan


Seseorang telah menuliskan kata-kata yang indah ini. Cobalah ambil sedikit untuk mengerti maknanya

1. Doa bukanlah "ban serap" yang dapat kamu keluarkan ketika dalam masalah,
tapi "kemudi" yang menunjukkan arah yang tepat.

2. Kenapa kaca depan mobil sangat besar dan kaca spion begitu kecil?
Karena masa lalu kita tidak sepenting masa depan kita.
Jadi, pandanglah ke depan dan majulah.

3. Pertemanan itu seperti sebuah buku.
Hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk membakarnya, tapi butuh waktu
tahunan untuk menulisnya.

4. Semua hal dalam hidup adalah sementara.
Jika berlangsung baik, nikmatilah, karena tidak akan bertahan selamanya.
Jika berlangsung salah, jangan khawatir, karena juga tidak akan bertahan lama.

5. Teman lama adalah emas!
Teman baru adalah berlian!
Jika kamu mendapat sebuah berlian, jangan lupakan emas! Karena untuk
mempertahankan sebuah berlian, kamu selalu memerlukan dasar emas.

6. Seringkali ketika kita hilang harapan dan berpikir ini adalah akhir dari
segalanya, Tuhan tersenyum dari atas dan berkata " Tenang sayang, itu hanyalah
bengkokan, bukan akhir!

7. Ketika Tuhan memecahkan masalahmu, kamu memiliki kepercayaan pada
kemampuanNya; ketika Tuhan tidak memecahkan masalahmu, Dia memiliki kepercayaan
pada kemampuanmu.

8. Seorang buta bertanya pada St. Anthony : "Apakah ada yang lebih buruk
daripada kehilangan penglihatan mata?" Dia menjawab : "Ya ada, kehilangan
visimu!"

9. Ketika kamu berdoa untuk orang lain, Tuhan mendengarkanmu dan memberkati
mereka, dan terkadang, ketika kamu aman dan happy, ingat bahwa seseorang telah
mendoakanmu.

10. Khawatir tidak akan menghilangkan masalah besok, hanya akan menghilangkan
kedamaian hari ini

Senin, 22 November 2010

TOKO ISTRI

Sebuah toko yg menjual istri baru, dibuka dimn pria dpt memilih wanita untuk dijadikan sebagai seorang istri.

Di antara instruksi2 yg ada di pintu masuk, terdpt instruksi yg menunjukkan bgmn aturan main utk masuk toko tsb:
"Kamu hny dpt mengunjungi toko ini SATU KALI!"

Toko tsb terdiri dr 6 lantai dimn setiap lantai akan menunjukkan kelompok calon istri.

Semkn tinggi lantainya, semkn tinggi pula nilai wanita tsb. Kamu dpt memilih wanita di lantai tertnt / lbh memilih ke lantai berikutnya, tp dgn syarat tdk bs turun lg ke lantai sblmnya kecuali utk keluar dr toko.

Lalu, seorang pria pun pergi ke " TOKO ISTRI " tsb untuk mencari istri. Di stp lantai terdpt tulisan spt ini:

Lt 1:

"Wanita di lt ini taat pd Tuhan & pandai memasak."

Pria itu tersenyum, kmd dia naik ke lantai selanjutnya.

Lt 2:

"Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak & lemah lembut."

Kmbali pria itu naik ke lantai selanjutnya.

Lt 3:

"Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak, lemah lembut & cantik."

''Wow!'', ujar sang pria, tetapi pikirannya msh penasaran & trs naik.

Lalu smpailah pria itu di lt 4 & terdpt tulisan:

"Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak, lemah lembut, cantik banget & syg anak."

''Ya ampun!'' Dia berseru, ''Aku hampir tak percaya!''

Dan dia tetap mlanjutkan ke lt 5:

"Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak, lemah lembut, cantik banget, syg anak & sexy."

Dia tergoda utk berhenti tp kmd dia melangkah ke lt. 6 & terdpt tulisan:

"Anda adalah pengunjung yg ke 4.363.012.000. Tdk ada wanita di lantai ini. Lantai ini hny semata2 pembuktian utk pria yg tdk pernah puas."

Trm ksh tlh berbelanja di " TOKO ISTRI ".
Mohon hati2 ketika keluar dr sini.

Pesan moral ini bkn cm utk pria tp jg wanita: "Tetaplah slalu merasa puas akan pasangan yg sudah Tuhan sediakan. Jgn terus mencari yg terbaik tp jadikanlah yg baik yg ada dr yg sudah Tuhan sediakan, itulah pasangan yg terbaik bagi kamu seumur hidupmu hingga maut memisahkan.

Minggu, 21 November 2010

Kisah Pekerja Dan Mandor


Seorang mandor bagunan yang berada di lantai 5 ingin memanggil pekerjanya yang
lagi bekerja dibawah... Setelah sang mandor berkali-kali berteriak memanggil, si
pekerja tidak dapat mendengar karena fokus pada pekerjaanya dan bisingnya alat
bangunan... Sang mandor terus berusaha agar si pekerja mau menoleh keatas, di
lemparnya uang 1000an yg jatuh tepat di sebelah si pekerja... Si pekerja hanya
memungut uang 1000 dan melanjutkan pekerjaanya

Sang mandor akhirnya melemparkan 100.000 dan berharap si pekerja mau menegadah sebentar ke atas... Akan tetapi si pekerja hanya lompat kegirangan karena menemukan uang 100.000 dan kembali bekerja... Pada akhirnya sang mandor melemparkan batu kecil yg tepat mengenai kepala si pekerja... Merasa kesakitan akhirnya si pekerja menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang mandor....

Cerita tersebut diatas sama dengan kehidupan kita. Tuhan selalu ingin menyapa
kita, akan tetapi kita selalu sibuk bekerja. Kita di beri rejeki sedikit maupun
banyak, sering kali kita lupa untuk menengadah bersyukur... Jadi terkadang kita
mendapatkan batu kecil agar kita mau menoleh kepada Tuhan.

Kamis, 14 Oktober 2010

OMBAK BESAR DAN OMBAK KECIL


Alkisah, di tengah samudra yang maha luas, tampaklah
ombak besar sedang bergulung-gulung dengan suaranya yang menggelegar, tampak
bersuka ria menikmati kedasyatan kekuatannya, seakan-akan menyatakan
keberadaan dirinya yang besar dan gagah perkasa.
Sementara itu, jauh di belakang gelombang ombak besar,
tampak sang ombak kecil bersusah payah mengikuti. Ia terlihat lemah,
tertatih-tatih, tak berdaya, dan jauh tersisih di belakang. Akhirnya, ombak
kecil hanya bisa menyerah dan mengekor ke mana pun ombak besar pergi.

Tetapi, di benaknya selalu muncul pertanyaan, mengapa
dirinya begitu lebih lemah dan tak berdaya?
*S*uatu kali, ombak kecil bermaksud mengadu kepada ombak
besar. Sambil tertatih-tatih ombak kecil berteriak: "Hai ombak besar.
Tunggu !"
Sayup-sayup suara ombak kecil didengar juga oleh ombak
besar. Lalu sang ombak besar sedikit memperlambat gerakannya dan
berputar-putar mendekati arah datangnya suara.

"Ada apa sahabat?" Jawab ombak besar dengan suara
menggelegar hebat.
"Hei... pelankan suaramu. Dengarlah, mengapa kau bisa
begitu besar? Begitu kuat, gagah dan perkasa? Sementara diriku. Ah... begitu
kecil, lemah dan tak berdaya. Apa sesungguhnya yang membuat kita begitu
berbeda?" Ombak besar pun menjawab, "Sahabatku, kamu menganggap dirimu sendiri kecil
dan tidak berdaya, sementara kamu menganggap aku begitu hebat dan
luar biasa. Anggapanmu itu muncul karena kamu belum sadar dan belum
mengerti jati dirimu yang sebenarnya, hakikat dirimu sendiri".

"Jati diri? Hakikat diri? Kalau jati diriku bukan ombak
kecil, lalu aku ini apa?" Tanya ombak kecil, "Tolong jelaskan, aku semakin
bingung dan tidak mengerti."
Ombak besar meneruskan, "Memang di antara kita terasa
berbeda, tapi sebenarnya jati diri kita adalah sama, kamu bukan ombak
kecil, aku pun juga bukan ombak besar. Ombak besar dan ombak kecil adalah sifat
kita yang sementara. Jati diri kita yang sejati sama, kita adalah
air. Bila kamu menyadari bahwa kita sama-sama air, maka kamu tidak akan
menderita lagi. Kamu adalah air yang setiap waktu kamu bisa menikmati
menjadi ombak besar seperti aku, kuat gagah dan perkasa."

Mendengar kata-kata bijak sang ombak besar, mendadak
timbul kesadaran dalam diri ombak kecil. "Ya, benar. aku bukan ombak
kecil. Jati diriku adalah air, tidak perlu aku berkecil hati dan menderita."
Dan sejak saat itu, si ombak kecil pun menyadari dan
menemukan potensi dirinya yang maha dasyat. Dengan ketekunan dan keuletannya,
ia berhasil menemukan cara-cara untuk menjadikan dirinya semakin besar,
kuat, dan perkasa, sebagaimana sahabatnya yang dulu dianggapnya
besar.

Akhirnya, mereka hidup bersama dalam keharmonisan alam. Ada
kalanya yang satu lebih besar dan yang lain kecil. Kadang yang satu
lebih kuat dan yang lain lemah. Begitulah, mereka menikmati siklus kehidupan
dengan penuh hikmat dan kesadaran.

Sebagai manusia, sering kali kita terjebak dalam kebimbangan akibat
situasi sulit yang kita hadapi, yang sesungguhnya itu
hanyalah pernak-pernik atau tahapan dalam perjalanan kehidupan. Sering kali kita
memvonis keadaan itu sebagai suratan takdir, lalu muncullah mitos-mitos:
aku tidak beruntung, nasibku jelek, aku orang gagal, dan lebih parah
lagi menganggap kondisi tersebut sebagai bentuk "ketidakadilan" Tuhan*.
Dengan memahami bahwa jati diri kita adalah sama-sama manusia, tidak ada
alasan untuk merasa kecil dan kerdil dibandingkan dengan orang lain.
Karena sesungguhnya kesuksesan, kesejahteraan dan kebahagiaan bukan monopoli
orang-orang tertentu, jika orang lain bisa sukses, kita pun
juga bisa sukses!

Kesadaran tentang jati diri bila telah mampu kita temukan,
maka di dalam diri kita akan timbul daya dorong dan semangat hidup yang
penuh gairah sedahsyat ombak besar di samudra nan luas. Siap menghadapi
setiap tantangan dengan mental yang optimis aktif, dan siap mengembangkan
potensi terbaik demi menapaki puncak tangga kesuksesan.
"Jati diri kita adalah sama-sama manusia! Tidak ada alasan
untuk merasa kecil dan kerdil dibandingkan dengan orang lain.

Jika orang lain bisa sukses, kita pun bisa sukses!"

Cheers,

Kamis, 26 Agustus 2010

BOLA KACA, BOLA KARET


Brian Dyson, mantan eksekutif Coca Cola, pernah menyampaikan pidato yang sangat menarik, "Bayangkan hidup itu seperti pemain akrobat dgn lima bola di udara.

Anda bisa menamai bola itu dengan sebutan:

- Pekerjaan

- Keluarga

- Kesehatan

- Sahabat, dan

- Semangat

Anda semuanya harus menjaga semua bola itu tetap di udara dan jgn sampai ada yang terjatuh.

Kalaupun situasi mengharuskan Anda melepaskan salah satu diantara lima bola tsb, lepaskanlah Pekerjaan karena pekerjaan adalah BOLA KARET.

Pada saat Anda menjatuhkannya, suatu saat ia akan melambung kembali, namun 4 bola lain seperti: Keluarga, Kesehatan, Sahabat dan Semangat adalah BOLA KACA.

Jika Anda menjatuhkannya, akibatnya bisa sangat fatal!"

Brian Dyson mencoba mengajak kita hidup secara seimbang.

Pada kenyataannya, kita terlalu menjaga Pekerjaan adalah bola karet, bahkan kita mengorbankan Keluarga, Kesehatan, Sahabat dan Semangat demi menyelamatkan bola karet tsb.

Demi uang atau pekerjaan, kita mengabaikan keluarga.

Demi meraih sukses dalam pekerjaan, kita jadi workaholic dan tidak memperhatikan Kesehatan.

Bahkan demi uang atau pekerjaan, kita rela menghancurkan hubungan dengan Sahabat yang telah kita bangun bertahun tahun lamanya.

Bukan berarti pekerjaan tidak penting, jgn sampai pekerjaan atau uang menjadi BERHALA dalam hidup kita.

Ingatlah, kalaupun kita kehilangan uang masih bisa kita cari lagi, tapi jika Keluarga sudah terjual, kemana kita membelinya lagi?

Lihat kisah Yusuf yang meski pernah dibuat miskin, habis-habisan, dan sengsara oleh kakak-kakaknya, tapi tetap tahu bahwa Keluarga lebih penting dari penderitaannya itu.

Uang hilang masih bisa dicari, tapi apa kita bisa membeli Sahabat?

Uang hilang masih bisa dicari, tapi apakah kita bisa memulihkan Kesehatan kita secara normal jika kita terkena penyakit kritis?

Jagalah prioritas hidup Anda tetap seimbang.