We make a life by what We give

We make a living by what We get…. We make a life by what We give… Let's give good things to people around us..

Tampilkan postingan dengan label renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label renungan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 30 November 2010

Sebuah Renungan


Seseorang telah menuliskan kata-kata yang indah ini. Cobalah ambil sedikit untuk mengerti maknanya

1. Doa bukanlah "ban serap" yang dapat kamu keluarkan ketika dalam masalah,
tapi "kemudi" yang menunjukkan arah yang tepat.

2. Kenapa kaca depan mobil sangat besar dan kaca spion begitu kecil?
Karena masa lalu kita tidak sepenting masa depan kita.
Jadi, pandanglah ke depan dan majulah.

3. Pertemanan itu seperti sebuah buku.
Hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk membakarnya, tapi butuh waktu
tahunan untuk menulisnya.

4. Semua hal dalam hidup adalah sementara.
Jika berlangsung baik, nikmatilah, karena tidak akan bertahan selamanya.
Jika berlangsung salah, jangan khawatir, karena juga tidak akan bertahan lama.

5. Teman lama adalah emas!
Teman baru adalah berlian!
Jika kamu mendapat sebuah berlian, jangan lupakan emas! Karena untuk
mempertahankan sebuah berlian, kamu selalu memerlukan dasar emas.

6. Seringkali ketika kita hilang harapan dan berpikir ini adalah akhir dari
segalanya, Tuhan tersenyum dari atas dan berkata " Tenang sayang, itu hanyalah
bengkokan, bukan akhir!

7. Ketika Tuhan memecahkan masalahmu, kamu memiliki kepercayaan pada
kemampuanNya; ketika Tuhan tidak memecahkan masalahmu, Dia memiliki kepercayaan
pada kemampuanmu.

8. Seorang buta bertanya pada St. Anthony : "Apakah ada yang lebih buruk
daripada kehilangan penglihatan mata?" Dia menjawab : "Ya ada, kehilangan
visimu!"

9. Ketika kamu berdoa untuk orang lain, Tuhan mendengarkanmu dan memberkati
mereka, dan terkadang, ketika kamu aman dan happy, ingat bahwa seseorang telah
mendoakanmu.

10. Khawatir tidak akan menghilangkan masalah besok, hanya akan menghilangkan
kedamaian hari ini

Senin, 22 November 2010

TOKO ISTRI

Sebuah toko yg menjual istri baru, dibuka dimn pria dpt memilih wanita untuk dijadikan sebagai seorang istri.

Di antara instruksi2 yg ada di pintu masuk, terdpt instruksi yg menunjukkan bgmn aturan main utk masuk toko tsb:
"Kamu hny dpt mengunjungi toko ini SATU KALI!"

Toko tsb terdiri dr 6 lantai dimn setiap lantai akan menunjukkan kelompok calon istri.

Semkn tinggi lantainya, semkn tinggi pula nilai wanita tsb. Kamu dpt memilih wanita di lantai tertnt / lbh memilih ke lantai berikutnya, tp dgn syarat tdk bs turun lg ke lantai sblmnya kecuali utk keluar dr toko.

Lalu, seorang pria pun pergi ke " TOKO ISTRI " tsb untuk mencari istri. Di stp lantai terdpt tulisan spt ini:

Lt 1:

"Wanita di lt ini taat pd Tuhan & pandai memasak."

Pria itu tersenyum, kmd dia naik ke lantai selanjutnya.

Lt 2:

"Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak & lemah lembut."

Kmbali pria itu naik ke lantai selanjutnya.

Lt 3:

"Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak, lemah lembut & cantik."

''Wow!'', ujar sang pria, tetapi pikirannya msh penasaran & trs naik.

Lalu smpailah pria itu di lt 4 & terdpt tulisan:

"Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak, lemah lembut, cantik banget & syg anak."

''Ya ampun!'' Dia berseru, ''Aku hampir tak percaya!''

Dan dia tetap mlanjutkan ke lt 5:

"Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak, lemah lembut, cantik banget, syg anak & sexy."

Dia tergoda utk berhenti tp kmd dia melangkah ke lt. 6 & terdpt tulisan:

"Anda adalah pengunjung yg ke 4.363.012.000. Tdk ada wanita di lantai ini. Lantai ini hny semata2 pembuktian utk pria yg tdk pernah puas."

Trm ksh tlh berbelanja di " TOKO ISTRI ".
Mohon hati2 ketika keluar dr sini.

Pesan moral ini bkn cm utk pria tp jg wanita: "Tetaplah slalu merasa puas akan pasangan yg sudah Tuhan sediakan. Jgn terus mencari yg terbaik tp jadikanlah yg baik yg ada dr yg sudah Tuhan sediakan, itulah pasangan yg terbaik bagi kamu seumur hidupmu hingga maut memisahkan.

Minggu, 21 November 2010

Kisah Pekerja Dan Mandor


Seorang mandor bagunan yang berada di lantai 5 ingin memanggil pekerjanya yang
lagi bekerja dibawah... Setelah sang mandor berkali-kali berteriak memanggil, si
pekerja tidak dapat mendengar karena fokus pada pekerjaanya dan bisingnya alat
bangunan... Sang mandor terus berusaha agar si pekerja mau menoleh keatas, di
lemparnya uang 1000an yg jatuh tepat di sebelah si pekerja... Si pekerja hanya
memungut uang 1000 dan melanjutkan pekerjaanya

Sang mandor akhirnya melemparkan 100.000 dan berharap si pekerja mau menegadah sebentar ke atas... Akan tetapi si pekerja hanya lompat kegirangan karena menemukan uang 100.000 dan kembali bekerja... Pada akhirnya sang mandor melemparkan batu kecil yg tepat mengenai kepala si pekerja... Merasa kesakitan akhirnya si pekerja menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang mandor....

Cerita tersebut diatas sama dengan kehidupan kita. Tuhan selalu ingin menyapa
kita, akan tetapi kita selalu sibuk bekerja. Kita di beri rejeki sedikit maupun
banyak, sering kali kita lupa untuk menengadah bersyukur... Jadi terkadang kita
mendapatkan batu kecil agar kita mau menoleh kepada Tuhan.

Kamis, 14 Oktober 2010

OMBAK BESAR DAN OMBAK KECIL


Alkisah, di tengah samudra yang maha luas, tampaklah
ombak besar sedang bergulung-gulung dengan suaranya yang menggelegar, tampak
bersuka ria menikmati kedasyatan kekuatannya, seakan-akan menyatakan
keberadaan dirinya yang besar dan gagah perkasa.
Sementara itu, jauh di belakang gelombang ombak besar,
tampak sang ombak kecil bersusah payah mengikuti. Ia terlihat lemah,
tertatih-tatih, tak berdaya, dan jauh tersisih di belakang. Akhirnya, ombak
kecil hanya bisa menyerah dan mengekor ke mana pun ombak besar pergi.

Tetapi, di benaknya selalu muncul pertanyaan, mengapa
dirinya begitu lebih lemah dan tak berdaya?
*S*uatu kali, ombak kecil bermaksud mengadu kepada ombak
besar. Sambil tertatih-tatih ombak kecil berteriak: "Hai ombak besar.
Tunggu !"
Sayup-sayup suara ombak kecil didengar juga oleh ombak
besar. Lalu sang ombak besar sedikit memperlambat gerakannya dan
berputar-putar mendekati arah datangnya suara.

"Ada apa sahabat?" Jawab ombak besar dengan suara
menggelegar hebat.
"Hei... pelankan suaramu. Dengarlah, mengapa kau bisa
begitu besar? Begitu kuat, gagah dan perkasa? Sementara diriku. Ah... begitu
kecil, lemah dan tak berdaya. Apa sesungguhnya yang membuat kita begitu
berbeda?" Ombak besar pun menjawab, "Sahabatku, kamu menganggap dirimu sendiri kecil
dan tidak berdaya, sementara kamu menganggap aku begitu hebat dan
luar biasa. Anggapanmu itu muncul karena kamu belum sadar dan belum
mengerti jati dirimu yang sebenarnya, hakikat dirimu sendiri".

"Jati diri? Hakikat diri? Kalau jati diriku bukan ombak
kecil, lalu aku ini apa?" Tanya ombak kecil, "Tolong jelaskan, aku semakin
bingung dan tidak mengerti."
Ombak besar meneruskan, "Memang di antara kita terasa
berbeda, tapi sebenarnya jati diri kita adalah sama, kamu bukan ombak
kecil, aku pun juga bukan ombak besar. Ombak besar dan ombak kecil adalah sifat
kita yang sementara. Jati diri kita yang sejati sama, kita adalah
air. Bila kamu menyadari bahwa kita sama-sama air, maka kamu tidak akan
menderita lagi. Kamu adalah air yang setiap waktu kamu bisa menikmati
menjadi ombak besar seperti aku, kuat gagah dan perkasa."

Mendengar kata-kata bijak sang ombak besar, mendadak
timbul kesadaran dalam diri ombak kecil. "Ya, benar. aku bukan ombak
kecil. Jati diriku adalah air, tidak perlu aku berkecil hati dan menderita."
Dan sejak saat itu, si ombak kecil pun menyadari dan
menemukan potensi dirinya yang maha dasyat. Dengan ketekunan dan keuletannya,
ia berhasil menemukan cara-cara untuk menjadikan dirinya semakin besar,
kuat, dan perkasa, sebagaimana sahabatnya yang dulu dianggapnya
besar.

Akhirnya, mereka hidup bersama dalam keharmonisan alam. Ada
kalanya yang satu lebih besar dan yang lain kecil. Kadang yang satu
lebih kuat dan yang lain lemah. Begitulah, mereka menikmati siklus kehidupan
dengan penuh hikmat dan kesadaran.

Sebagai manusia, sering kali kita terjebak dalam kebimbangan akibat
situasi sulit yang kita hadapi, yang sesungguhnya itu
hanyalah pernak-pernik atau tahapan dalam perjalanan kehidupan. Sering kali kita
memvonis keadaan itu sebagai suratan takdir, lalu muncullah mitos-mitos:
aku tidak beruntung, nasibku jelek, aku orang gagal, dan lebih parah
lagi menganggap kondisi tersebut sebagai bentuk "ketidakadilan" Tuhan*.
Dengan memahami bahwa jati diri kita adalah sama-sama manusia, tidak ada
alasan untuk merasa kecil dan kerdil dibandingkan dengan orang lain.
Karena sesungguhnya kesuksesan, kesejahteraan dan kebahagiaan bukan monopoli
orang-orang tertentu, jika orang lain bisa sukses, kita pun
juga bisa sukses!

Kesadaran tentang jati diri bila telah mampu kita temukan,
maka di dalam diri kita akan timbul daya dorong dan semangat hidup yang
penuh gairah sedahsyat ombak besar di samudra nan luas. Siap menghadapi
setiap tantangan dengan mental yang optimis aktif, dan siap mengembangkan
potensi terbaik demi menapaki puncak tangga kesuksesan.
"Jati diri kita adalah sama-sama manusia! Tidak ada alasan
untuk merasa kecil dan kerdil dibandingkan dengan orang lain.

Jika orang lain bisa sukses, kita pun bisa sukses!"

Cheers,

Kamis, 26 Agustus 2010

BOLA KACA, BOLA KARET


Brian Dyson, mantan eksekutif Coca Cola, pernah menyampaikan pidato yang sangat menarik, "Bayangkan hidup itu seperti pemain akrobat dgn lima bola di udara.

Anda bisa menamai bola itu dengan sebutan:

- Pekerjaan

- Keluarga

- Kesehatan

- Sahabat, dan

- Semangat

Anda semuanya harus menjaga semua bola itu tetap di udara dan jgn sampai ada yang terjatuh.

Kalaupun situasi mengharuskan Anda melepaskan salah satu diantara lima bola tsb, lepaskanlah Pekerjaan karena pekerjaan adalah BOLA KARET.

Pada saat Anda menjatuhkannya, suatu saat ia akan melambung kembali, namun 4 bola lain seperti: Keluarga, Kesehatan, Sahabat dan Semangat adalah BOLA KACA.

Jika Anda menjatuhkannya, akibatnya bisa sangat fatal!"

Brian Dyson mencoba mengajak kita hidup secara seimbang.

Pada kenyataannya, kita terlalu menjaga Pekerjaan adalah bola karet, bahkan kita mengorbankan Keluarga, Kesehatan, Sahabat dan Semangat demi menyelamatkan bola karet tsb.

Demi uang atau pekerjaan, kita mengabaikan keluarga.

Demi meraih sukses dalam pekerjaan, kita jadi workaholic dan tidak memperhatikan Kesehatan.

Bahkan demi uang atau pekerjaan, kita rela menghancurkan hubungan dengan Sahabat yang telah kita bangun bertahun tahun lamanya.

Bukan berarti pekerjaan tidak penting, jgn sampai pekerjaan atau uang menjadi BERHALA dalam hidup kita.

Ingatlah, kalaupun kita kehilangan uang masih bisa kita cari lagi, tapi jika Keluarga sudah terjual, kemana kita membelinya lagi?

Lihat kisah Yusuf yang meski pernah dibuat miskin, habis-habisan, dan sengsara oleh kakak-kakaknya, tapi tetap tahu bahwa Keluarga lebih penting dari penderitaannya itu.

Uang hilang masih bisa dicari, tapi apa kita bisa membeli Sahabat?

Uang hilang masih bisa dicari, tapi apakah kita bisa memulihkan Kesehatan kita secara normal jika kita terkena penyakit kritis?

Jagalah prioritas hidup Anda tetap seimbang.

Rabu, 11 Agustus 2010

Lelaki Jujur Kadang Harus Berbohong


Mengapa Laki2 jujur pun bisa Berbohong? Sebenarnya.. . Semua itu demi
kebaikan...Tidak percaya??? Mari kita buktikan ya !

Suatu hari,ketika sedang menebang pohon, seorang penebang kayu kehilangan
kapaknya karena terjatuh ke sungai. Lalu dia menangis dan berdoa,
sehingga Dewa muncul."Mngapa kamu menangis?" Si penebang kayu sambil
terisak menceritakan bahwa kapak sebagai sumber penghasilan satu-satunya
telah jatuh ke sungai.

Lalu Dewa seketika mnghilang dan muncul kembali membawa kapak emas."Apakah
ini kapakmu?" tanya sang Dewa.
"Bukan, Dewa " jawab lelaki itu. Lalu Dewa menghilang dan muncul kembali
membawa kapak perak."Apakah ini kapakmu?" tanya sang Dewa lagi.
"Bukan Dewa" lelaki itu tetap mnggelengkan kepalanya.

Setlah menghilang kembali dalam sekejap mata Dewa datang lagi dan kali ini
membawa kapak yang jelek dengan pegangan kayu dan mata besi.
"Apakah ini kapakmu?""Ya, Dewa,benar ini kapak saya".Kamu orang jujur,
karena itu Aku akan memberikan ketiga kapak ini untukmu
sebagai upah kejujuranmu" .

Lelaki itu sangat bersyukur dan pulang ke rumahnya dengan sangat gembira.
Beberapa hari kemudian ketika sedang menyeberang sungai, istrinya terjatuh
dan hanyut. Lagi,si penebang kayu menangis dan berdoa.

Kemudian Dewa muncul."Mengapa kamu menangis?" "Istri saya satu-satunya yg
sangat saya cintai terjatuh ke sungai, Dewa"Lalu Dewa mnghilang ke dalam
sungai dan muncul kembali dengan membawa luna maya. Apakah ini istrimu?"
"Ya,Dewa" Lalu Dewa marah dan berkata "Kamu berbohong, kemana perginya
kejujuranmu? "

Lelaki itu dengan takut dan gemetar berkata, "Dewa, seandainya saya tadi
menjawab tidak, Dewa akan kembali dengan membawa cut tary, dan jika saat
itu saya juga menjawab tidak, Dewa akan kembali membawa istri saya yang
asli, dan jika ketika itu saya menjawab iya, Dewa akan memberikan
ketiganya untuk menjadi istri saya.Saya ini orang miskin Dewa...ndak ku2
klo layani ke tiga2nya.

Minggu, 27 Juni 2010

No free rides, Kid


No free rides, Kid. Itu judul salah satu artikel yang diturunkan majalah TIME, 24 November 2008. Kalimat pembukanya langsung menyentil, "For successful parents, leaving wealth to the next generation is easy. More difficult is passing to privileged children the values and traits that will help them lead productive, fulfilling lives". Bagi para orang tua yang sukses, mewariskan kekayaan kepada anak-anaknya adalah hal yang mudah. Yang tidak mudah adalah mewariskan nilai dan karakter yang akan membantu mereka menuju hidup yang produktif dan bermakna.

Ini tentang bagaimana membesarkan anak menjadi seorang dewasa dan siap menghadapi hidup dengan segala tantangan dan kesukarannya; tentang bagaimana membangun identitas seorang anak yang terpisah dari identitas dan uang orang tua mereka.

Memang benar bahwa tidak semua anak dari keluarga yang mampu bertumbuh menjadi seseorang yang egois, manja dan kekanak-kanakan sama halnya dengan tidak semua anak dari keluarga miskin selalu ambisius. Tetapi ada banyak laporan, catatan, anekdot dan bukti yang menunjukkan bahwa anak-anak dari keluarga mampu kurang bisa berhemat, kurang independen, kurang berambisi, kurang tahan terhadap kesukaran hidup dan kurang semangat berusaha.

Menurut Thayer Willis, seorang penulis buku yang juga anak dari keluarga mampu, sebagaimana dilaporkan majalah ini, uang itu sendiri memang bukan persoalan. Hanya saja, orang tua yang mampu memberi terlalu banyak kebebasan kepada anak dalam soal keuangan (a.k.a semua permintaan anak dengan gampang dipenuhi) sehingga membuat anak merasa berhak memiliki apapun juga dan kurang memiliki rasa tanggung jawab atas hidupnya sendiri: mau ke mana dan ingin menjadi seperti apa.

Pola asuh orang tua yang demikian (baca: semuanya terpenuhi dengan gampang) melahirkan persoalan psikologis dalam diri anak, yakni perasaan tidak aman. Simak kata-kata penulis Jon dan Eileen Gallo "They grow up worried inside, thinking, 'Do people like me for who I am?'" Apakah orang-orang menyukai saya karena pribadi saya atau karena uang yang saya miliki. "Sometime very wealthy parents use money to fill in potholes (= lubang-lubang) in the roads so that kids don't have to deal with problems. But dealing with the potholes is how you learn about life".

Benarlah kata-kata ini "Having money and being savvy about it are not directly linked". Punya uang dan cerdas menggunakannya adalah dua hal yang berbeda, tidaklah saling berhubungan secara langsung. Tidak salah pula kalau Lakshmi Mittal, bilyuner India itu mengatakan bahwa uang bisa menjadi kutukan bagi anak-anak.

Apakah problem di atas hanya monopoli keluarga-keluarga sukses dan mampu?

Tidak juga!

Dari sejumlah cerita yang saya dengar dari mulut beberapa orang tua, mendidik anak terutama menyangkut uang bukan hanya menjadi persoalan keluarga yang sangat kaya saja. Ini problem rata-rata para orang tua. Hanya memang skala tantangan dan kesulitannya lebih besar tentu orang tua yang sangat kaya.

Kalau begitu, bagaimana? Beberapa tips dari TIME untuk Anda, orang tua dan Anda calon orang tua:

* Baby on budget: latihlah dan biasakanlah anak-anak untuk menabung untuk kebutuhan-kebutuhan khusus sehingga ia bisa merasakan bahwa untuk memperoleh sesuatu harus ada pengorbanan tertentu; bahwa uang dan barang tidak datang dengan mudah. Jangan ragu untuk mengatakan "Tidak" dan "Nanti saja" untuk beberapa permintaannya.

* Earning is learning: Doronglah anak-anak untuk bekerja dan menghasilkan uang bagi dirinya sendiri. Ini akan menumbuhkan kepercayaan dirinya sekaligus membuat dia mengenal kemampuannya.

* Be a role super model: Keterlibatan Anda pada karya-karya amal kasih atau sikap tidak segan-segan menyumbang dan memberi kepada orang yang membutuhkan (misalnya kepada pengemis di jalan) menumbuhkan sikap kemurahan hati dan bersyukur atas apa yang dimiliki dalam diri anak-anak yang melihatnya. Jadilah teladan!

* The Drift of thrift: jangan menghambur-hamburkan uang di mall. Tunjukkan kepada anak-anak bagaimana menggunakan uang secara bijaksana. Sekali lagi, jadilah teladan!

Selamat mempraktekkannya. Semoga Tuhan membimbing dan menguatkan Anda sekalian dalam seluruh usaha dan perjuangan Anda.

Rabu, 16 Juni 2010

4 buah Lilin


Ada 4 lilin yang sedang menyala. Sedikit demi sedikit habis
meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah
percakapan mereka.

Lilin yang pertama berkata: “Aku adalah Damai."
"Namun manusia tak mampu menjagaku. Maka lebih baik aku
mematikan diriku saja!” Demikianlah sedikit demi sedikit
sang lilin pertama padam.

Lilin yang kedua berkata: “Aku adalah Iman.”
“Sayang aku tak berguna lagi. Manusia tak mau mengenalku. Tak ada gunanya aku tetap menyala.”
Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.

Dengan sedih giliran lilin ketiga bicara: ”Aku adalah Cinta.”
“Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala. Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna. Mereka saling membenci. Bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.”
Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah lilin ketiga.

Tanpa terduga…Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga lilin telah padam.
Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: “Eh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala. Aku takut akan kegelapan!”
Lalu ia mengangis tersedu-sedu.
Lalu dengan terharu lilin keempat berkata:

"Jangan takut. Janganlah menangis. Selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga lilin lainnya."”

Akulah HARAPAN.“

Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga lilin lainnya.
Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN. Jangan sampai kita kehilangan "HARAPAN"

Jumat, 11 Juni 2010

Sebuah Renungan ttg KESUKSESAN


Saya coba menjabarkan kisah sukses saya berdasarkan
pengalaman saya sendiri.... Saya banyak terpengaruh
oleh kesuksesan Kelvin Hui (saya beruntung bisa datang
ke seminarnya tahun lalu di Jakarta ).

Kelvin Hui adalah seorang Web Publishing Businessman
(Founder ambatch.com & SEO Master), yang berhasil
mendapatkan kontrak dengan Yahoo! senilai 20 juta US
hanya untuk mempromosikan Yahoo! di Hongkong , Korea
& Jepang selama 3 tahun!

Yang menarik manusia ini justru sangat2 sederhana dalam berpakaian,
tutur katanya sangat halus namun penuh kebijaksanaan yang membuat
pemikiran saya berubah 180 derajat ttg kesuksesan.

Sukses itu sederhana, sukses tidak ada hubungan dng menjadi kaya raya,
sukses itu tidak serumit/serahasia seperti kata kiyosaki/tung desem
waringin/the secret, sukses itu tidak perlu dikejar, SUKSES adalah ANDA!
karena kesuksesan terbesar ada pada diri Anda sendiri...

Bagaimana Anda tercipta dari pertarungan jutaan sperma untuk membuahi
1 ovum, itu adalah sukses pertama Anda!

Bagaimana Anda bisa lahir dengan anggota tubuh sempurna tanpa cacat,
itulah kesuksesan Anda kedua...

Ketika Anda ke sekolah bahkan bisa menikmati studi S1 di saat tiap
menit ada 10 siswa drop out krna tidak mampu bayar SPP, itulah sukses
Anda ketiga...

Ketika Anda bisa bekerja di perusahaan bilangan segitiga emas, di saat
46 juta orang menjadi pengangguran, itulah kesuksesan Anda keempat...

Ketika Anda masih bisa makan tiga kali sehari, di saat ada 3 juta org
mati kelaparan setiap bulannya itulah kesuksesan Anda yang kelima...

Sukses terjadi setiap hari, Anda tidak pernah menyadarinya. ..

Saya sangat tersentuh ketika menonton film Click! yg dibintangi Adam
Sandler, "Family comes first", begitu kata2 terakhir kepada anaknya
sebelum dia meninggal...
Sakin sibuknya di Adam Sandler ini mengejar kesuksesan, ia sampai
tidak sempat meluangkan waktu untuk anak & istrinya, bahkan tidak
sempat menghadiri hari pemakaman ayahnya sendiri, keluarga nya pun
berantakan, istrinya yang cantik menceraikannya, anaknya jadi ngga
kenal siapa ayahnya...

Sukses selalu dibiaskan oleh penulis buku laris supaya bukunya bisa
terus2an jadi best seller dng membuat sukses mjd hal yg rumit dan
sukar didapatkan.. .
Sukses tidak melulu soal harta, rumah mewah, mobil sport, jam Rolex,
pensiun muda, menjadi pengusaha, punya kolam renang/helikopter, punya
istri cantik sprti Donald Trump, & resort mewah di Karibia...

Tapi buat saya pribadi yg bisa hidup dng sangat berkecukupan, saya
rasa sukses memiliki arti yang berbeda...
Sukses adalah mencintai & bangga terhadap diri Anda sendiri,
mengerjakan apa yang Anda sukai kapan saja dan di mana saja....

Sukses sejati adalah hidup dng penuh syukur atas segala rahmat Tuhan,
sukses yang sejati adalah menikmati & bersyukur atas setiap detik
kehidupan Anda, pada saat Anda gembira Anda, gembira sepenuhnya,
sedangkan pada saat Anda sedih, Anda sedih sepenuhnya, setelah itu
Anda sudah harus bersiap lagi menghadapi episode baru lagi.

Sukses sejati adalah hidup benar di jalan Allah, hidup baik, tidak
menipu, apalagi scam, saleh & selalu rendah hati,

Sukses itu tidak lagi menginginkan kekayaan ketimbang kemiskinan,
tidak lagi menginkan kesembuhan ketimbang sakit, sukses sejati adalah
bisa menerima sepenuhnya kelebihan, keadaan, dan kekurangan Anda apa
adanya dengan penuh syukur.

Saya berani berbicara seperti ini, karena hidup yang saya alami ini
seperti roda pedati, ketika masih mahasiswa hidup begitu nelangsa cuma
mampu makan warteg 1 kali sehari dng nasi setengah + sayur gratis +
tempe goreng.
Tapi ternyata dl nikmat makan di warteg kok sama saja bila ibandingkan
ketika saya makan di restoran mewah di Amerika, toh...

Saya pernah tidur di kolong langit, beralaskan tanah & terpal, hujan
keujanan, & panas kepanasan.
Tapi ternyata lelapnya saya tidur dulu kok bisa sama saja yah bila
dibandingkan ketika saya tidur di hotel bintang 5 di Jepang, toh...

Saya dulu, pulang-pergi ke sekolah jalan kaki sejauh 40 km Mas,
pakai baju lusuh, tas kotor & alat tulis seadanya, datang ke sekolah
selalu menjadi bahan tertawaan teman2 yg lebih kaya, tapi kok sama
saja toh enaknya ketika saya dijemput oom saya naik mercy, sama2
nyampe jg ternyata, Mas...

Saya pernah diundang bos saya ke rumah barunya, utk menikmati ruang
auditoriumnya, ada speaker untuk karaoke, ada utk mendengarkan musik,
ada utk home theater, dia bilang harga speaker Thiel-nya untuk
mendengarkan musik saja harganya 400 juta, saya disuru dengerin waktu
beliau putar musik jazz, memang enak sekali, suara dentingan gelas &
petikan bass bisa terdengar jelas, tapi kok setengah jam di situ, saya
bosan juga toh, Mas.

Sama aja nikmatnya mendengarkan musik di komputer sendiri, speakernya
cuman Simbadda 100 rb...

Pernahkah Anda menyadari?

Anda sebenarnya tidak membeli suatu barang dengan uang uang hanyalah
alat tukar, Anda sebenarnya membeli rumah dari waktu Anda.

Ya, Anda mungkin harus kerja siang malam utk bayar KPR selama 15 tahun
atau beli mobil/motorkan kredit selama 3 tahun.

Itu semua sebenarnya Anda dapatkan dari membarter waktu Anda, Anda
menjual waktu Anda dari pagi hingga malam kepada penawar tertinggi
untuk mendapatkan uang supaya bisa beli makanan, pulsa telepon dll...
Aset terbesar Anda bukanlah rumah/mobil Anda, tapi diri Anda sendiri,

Itu sebabnya mengapa org pintar bisa digaji puluhan kali lipat dari
orang bodoh... Semakin berharga diri Anda, semakin mahal orang mau
membeli waktu Anda...

Itu sebabnya kenapa harga 2 jam-nya Kiyosaki bicara ngalor ngidul di
seminar bisa dibayar 200 juta ato harga 2 jam seminar Pak Tung bs
mencapai 100 juta!!!
Itu sebabnya kenapa Nike berani membayar Tiger Woods & Michael Jordan
sebesar 200 juta dollar, hanya untuk memakai produk Nike.
Suatu produk bermerk mjd mahal/berharga bukan karena merk-nya, tapi
karena produk tsb dipakai oleh siapa...

Itu sebabnya bola basket bekas dipakai Michael Jordan bisa terjual 80
juta dollar, sedangkan bola basket bekas dng merk sama bila kita jual
harganya justru malah turun...

Hidup ini kok lucu, kita seperti mengejar fatamorgana, bila dilihat
dari jauh, mungkin kita melihat air/emas di kejauhan, namun ketika
kita kejar dng segenap tenaga kita & akhirnya kita sampai, yang kita
lihat yah cuman pantulan sinar matahari/corn flakes saja ternyata...

Lucu bila setelah Anda membaca tulisan di atas Anda masih mengejar
fatamorgana tsb ketimbang menghabiskan waktu Anda yg sangat berharga
untuk sungkem sama orangtua yg begitu mencintai Anda, memeluk hangat
istri/kekasih Anda, mengatakan "I love you" kepada org2 yang anda
cintai:
orang tua, istri, anak, sahabat2 Anda.

Lakukanlah ini selagi Anda masih punya waktu, selagi Anda masih
sempat, Anda tidak pernah tahu kapan Anda akan meninggal, mungkin
besok pagi, mungkin nanti malam, LIFE is so SHORT.

Luangkan lebih banyak waktu untuk melakukan hobi Anda, entah itu
bermain bola, memancing, menonton bioskop, minum kopi, makan makanan
favorit Anda, berkebun, bermain catur, atau berkaraoke.. .


Enjoy ur life,
life is so short...

__._,_.___

Rabu, 09 Juni 2010

CUKUP ITU BERAPA?


Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib.
Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang
tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat
si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya,
sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila
si petani mengucapkan kata "cukup".

Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas
berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember
untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh,
dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana.

Kucuran uang terus mengalir sementara si petani
mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya,
bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang!
Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya.
Belum cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir
hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya
karena dia tak pernah bisa berkata cukup.

Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah
kata "cukup". Kapankah kita bisa berkata cukup?

Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan
sepadan dengan kerja kerasnya. Pengusaha hampir selalu merasa
pendapatan perusahaannya masih dibawah target.

Istri mengeluh suaminya kurang perhatian.
Suami berpendapat istrinya kurang pengertian.

Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati.
Semua merasa kurang dan kurang.

Kapankah kita bisa berkata cukup?

Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya.
Cukup adalah persoalan kepuasan hati.
Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri.
Tak perlu takut berkata cukup.

Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan
berkarya.

"Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan
berpuas diri. Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa
yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan. Jangan
biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup.

Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari
ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia. Belajarlah
untuk berkata "Cukup"

Jumat, 23 April 2010

BIARKAN MENGALIR SEPERTI AIR


Seorang pria mendatangi seorang Guru. Katanya, "Guru, saya sudah bosan
hidup. Benar-benar jenuh. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau.
Apapun yang saya lakukan selalu gagal. Saya ingin mati."

Sang Guru tersenyum, "Oh, kamu sakit."

"Tidak Guru, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu
sebabnya saya ingin mati."

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Guru meneruskan, "Kamu sakit.
Dan penyakitmu itu bernama, 'Alergi Hidup'. Ya, kamu alergi terhadap
kehidupan."

Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa
disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan.
Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan ini mengalir terus, tetapi kita
menginginkan keadaan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut
mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit.

Penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit.
Usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam berumah-tangga, pertengkaran kecil
itu memang wajar. Persahabatan pun tidak selalu langgeng. Apa sih yang abadi
dalam hidup ini? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin
mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita.

"Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu benar-benar bertekad ingin
sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku." kata sang Guru.

"Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin
hidup." Pria itu menolak tawaran sang Guru.

"Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?"

"Ya, memang saya sudah bosan hidup."

"Baiklah. Kalau begitu besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini.
Malam nanti, minumlah separuh isi botol ini. Sedangkan separuh sisasnya kau
minum besok sore jam enam. Maka esok jam delapan malam kau akan mati dengan
tenang."

Kini, giliran pria itu menjadi bingung. Sebelumnya, semua Guru yang ia
datangi selalu berupaya untuk memberikan semangat hidup. Namun, Guru yang
satu ini aneh. Alih-alih memberi semangat hidup, malah menawarkan racun.
Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan
senang hati.

Setibanya di rumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang
disebut "obat" oleh sang Guru tadi. Lalu, ia merasakan ketenangan yang tidak
pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai! Tinggal 1
malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam
masalah.

Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran
Jepang. Sesuatu yang tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir.
Ini adlaah malam terakhirnya. Ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil
makan, ia bersenda gurau. Suasananya amat harmonis. Sebelum tidur, ia
mencium bibir istrinya dan berbisik, "Sayang, aku mencintaimu." Sekali
lagi, karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan
kenangan manis!

Esoknya, sehabis bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar.
Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan
pagi. Setengah jam kemudian ia kembali ke rumah, ia menemukan istrinya masih
tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir
kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah
pagi terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa
aneh sekali, "Sayang, apa yang terjadi hari ini? Selama ini, mungkin aku
salah. Maafkan aku, sayang."

Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya
pun bingung, "Hari ini, Bos kita kok aneh ya?" Dan sikap mereka pun langsung
berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir,
ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba, segala sesuatu di
sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan menghargai
terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia
mulai menikmatinya.

Pulang ke rumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di
beranda depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya,
"Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan
kamu." Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, "Ayah, maafkan kami semua.
Selama ini, ayah selalu tertekan karena perilaku kami."

Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi
sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana
dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?

Ia mendatangi sang Guru lagi. Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru
langsung mengetahui apa yang telah terjadi, "Buang saja botol itu. Isinya
air biasa. Kau sudah sembuh. Apabila kau hidup dalam kekinian, apabila kau
hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau
akan menikmati setiap detik kehidupan. Leburkan egomu, keangkuhanmu,
kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai
kehidupan
. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup.
Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju
ketenangan."

Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke
rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Konon, ia masih
mengalir terus. Ia tidak pernah lupa hidup dalam kekinian. Itulah sebabnya,
ia selalu bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP!

Senin, 19 April 2010

Salah Satu Puisi WS Rendra ( bagus untuk di renungkan )

Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku,

bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,

bahwa mobilku hanya titipan Nya,

bahwa rumahku hanya titipan Nya,

bahwa hartaku hanya titipan Nya,

bahwa putraku hanya titipan Nya,

tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya, mengapa Dia menitipkan padaku?

Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?

Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?

Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?

Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah

kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,

kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.

Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,

aku ingin lebih banyak harta,

ingin lebih banyak mobil,

lebih banyak rumah,

lebih banyak popularitas,

dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan,

Seolah semua "derita" adalah hukuman bagiku.

Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika :

aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan

Nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan Kekasih.

Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku", dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,

Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah...

"ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja"

(WS Rendra). --

Senin, 05 April 2010

Kisah 1000 Hari Sabtu


Shared by Fr. Rick of Kingston , NY

Makin tua, aku makin menikmati Sabtu pagi. Mungkin karena adanya

keheningan sunyi senyap sebab aku yang pertama bangun pagi, atau

mungkin juga karena tak terkira gembiraku sebab tak usah masuk kerja.

Apapun alasannya,

beberapa jam pertama Sabtu pagi amat menyenangkan.

Beberapa minggu yang lalu, aku agak memaksa diriku ke dapur dengan

membawa secangkir kopi hangat di satu tangan dan koran pagi itu di

tangan lainnya. Apa yang biasa saya lakukan di Sabtu pagi, berubah menjadi saat yang

tak terlupakan dalam hidup ini. Begini kisahnya:


Aku keraskan suara radioku untuk mendengarkan suatu acara

Bincang-bincang Sabtu Pagi. Aku dengar seseorang agak tua dengan suara

emasnya. Ia sedang berbicara mengenai seribu kelereng kepada seseorang

di telpon yang dipanggil "Tom". Aku tergelitik dan duduk ingin

mendengarkan apa obrolannya.



"Dengar Tom, kedengarannya kau memang sibuk dengan pekerjamu. Aku

yakin mereka menggajimu cukup banyak, tapi kan sangat sayang sekali

kau harus meninggalkan rumah dan keluargamu terlalu sering.

Sulit kupercaya kok ada

anak muda yang harus bekerja 60 atau 70 jam seminggunya untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Untuk menonton pertunjukan tarian putrimu pun

kau tak sempat".

Ia melanjutkan : "Biar kuceritakan ini, Tom, sesuatu yang membantuku

mengatur dan menjaga prioritas apa yang yang harus kulakukan dalam

hidupku".



Lalu mulailah ia menerangkan teori "seribu kelereng"

nya. "Begini Tom,

suatu hari aku duduk-duduk dan mulai

menghiitung- hitung. Kan umumnya orang

rata-rata hidup 75 tahun. Ya aku tahu, ada yang lebih dan ada yang

kurang, tapi secara rata-rata umumnya kan sekitar 75 tahun.

Lalu, aku kalikan 75

ini dengan 52 dan mendapatkan angka 3900 yang merupakan jumlah semua

hari Sabtu yang rata-rata dimiliki seseorang selama hidupnya. Sekarang

perhatikan benar-benar Tom, aku mau beranjak ke hal yang lebih

penting".



"Tahu tidak, setelah aku berumur 55 tahun baru terpikir olehku semua

detail ini", sambungnya, "dan pada saat itu aku kan sudah melewatkan

2800 hari Sabtu. Aku terbiasa memikirkan, andaikata aku bisa hidup

sampai 75 tahun, maka buatku cuma tersisa sekitar 1000 hari Sabtu yang

masih bisa kunikmati".



"Lalu aku pergi ketoko mainan dan membeli tiap butir kelereng yang

ada. Aku butuh mengunjungi tiga toko, baru bisa mendapatkan 1000

kelereng itu.

Kubawa pulang, kumasukkan dalam sebuah kotak plastik bening besar yang

kuletakkan di tempat kerjaku, di samping radio.

Setiap Sabtu sejak itu, aku

selalu ambil sebutir kelereng dan membuangnya" .



"Aku alami, bahwa dengan mengawasi kelereng-kelereng itu menghilang,

aku lebih memfokuskan diri pada hal-hal yang betul-betul penting dalam

hidupku.

Sungguh, tak ada yang lebih berharga daripada mengamati waktumu di

dunia ini menghilang dan berkurang, untuk menolongmu membenahi dan

meluruskan segala prioritas hidupmu".



"Sekarang aku ingin memberikan pesan terakhir sebelum kuputuskan

teleponmu dan mengajak keluar istriku tersayang untuk sarapan pagi.

Pagi ini, kelereng terakhirku telah kuambil, kukeluarkan dari

kotaknya. Aku befikir, kalau aku sampai bertahan hingga Sabtu yang

akan datang, maka Allah telah meberi aku dengan sedikit waktu tambahan

ekstra untuk kuhabiskan dengan orang-orang yang kusayangi".



"Senang sekali bisa berbicara denganmu, Tom. Aku harap kau bisa

melewatkan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang kau kasihi, dan

aku berharap suatu saat bisa berjumpa denganmu. Selamat pagi!"



Saat dia berhenti, begitu sunyi hening, jatuhnya satu jarumpun bisa

terdengar! Untuk sejenak, bahkan moderator acara itupun membisu.

Mungkin ia mau memberi para pendengarnya, kesempatan untuk memikirkan

segalanya.

Sebenarnya aku sudah merencanakan mau bekerja pagi itu, tetapi aku

ganti acara, aku naik ke atas dan membangunkan istriku dengan sebuah

kecupan.



"Ayo sayang, kuajak kau dan anak-anak ke luar, pergi sarapan".



"Lho, ada apa ini...?", tanyanya tersenyum.



"Ah, tidak ada apa-apa, tidak ada yang spesial", jawabku, " Kan sudah

cukup lama kita tidak melewatkan hari Sabtu dengan anak-anak ? Oh ya,

nanti kita berhenti juga di toko mainan ya? Aku butuh beli kelereng."



SPEND YOUR WEEKEND WISELY AND MAY ALL SATURDAYS BE SPECIAL AND MAY YOU

HAVE MANY HAPPY YEARS AFTER YOU LOSE ALL YOUR MARBLES.


Minggu, 28 Maret 2010

Cinta Sejati


Pagi itu klinik sangat sibuk. Sekitar jam 9:30 seorang pria berusia 70-an datang untuk membuka jahitan pada luka di ibu-jarinya. Saya menyiapkan berkasnya dan memintanya menunggu, sebab semua dokter masih sibuk, mungkin dia baru dapat ditangani setidaknya 1 jam lagi.

Sewaktu menunggu, pria tua itu nampak gelisah, sebentar-sebentar melirik ke jam tangannya.Saya merasa kasihan. Jadi ketika sedang luang saya sempatkan untuk memeriksa lukanya, dan nampaknya cukup baik dan kering, tinggal membuka jahitan dan memasang perban baru.
Pekerjaan yang tidak terlalu sulit, sehingga atas persetujuan dokter, saya putuskan untuk melakukannya sendiri.Sambil menangani lukanya, saya bertanya apakah dia punya janji lain hingga tampak terburu-buru. Lelaki tua itu menjawab tidak, dia hendak ke rumah jompo untuk makan siang bersama istrinya, seperti yang dilakukannya sehari-hari. Dia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat di sana sejak beberapa waktu dan istrinya mengidap penyakit Alzheimer.Lalu saya bertanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat.Dia menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi dapat mengenalinya sejak 5 tahun terakhir. Saya sangat terkejut dan berkata, Bapak masih pergi ke sana setiap hari walaupun istri Bapak tidak kenal lagi? Dia tersenyum sambil tangannya menepuk tangan saya dan berkata, Dia memang tidak mengenali saya,tetapi saya masih mengenali dia, kan? Saya terus menahan air mata sampai kakek itu pergi, tangan saya masih tetap merinding, Cinta kasih seperti itulah yang saya mau dalam hidupku.

Cinta sesungguhnya tidak bersifat fisik atau romantis. Cinta sejati adalah menerima apa adanya yang terjadi saat ini, yang sudah terjadi,yang akan terjadi, dan yang tidak akan pernah terjadi.Bagi saya pengalaman ini menyampaikan satu pesan penting: Orang yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki segala sesuatu yang terbaik.

Negative thinking dapat menyebabkan penyesalan


Siu Lan punya anak umur 7 thn bernama Lie Mei.
Kemiskinan membuat Lie Mei harus membantu ibunya berjual kue dipasar, karena miskin Lie Mei tdk pernah bermanja2 kepada ibunya.

Pada suatu musim dingin saat selesai bikin kue, Siu Lan melihat keranjang kuenya sdh rusak dan Siu Lan berpesan pd Lie Mei untuk nunggu dirumah karena ia akan membeli keranjang baru.
Saat pulang Siu Lan tidak menemukan Lie Mei dirumah. Siu Lan langsung sangat marah.
Putrinya benar2 tdk tau diri, hidup susah tapi masih jg pergi main2, padahal tadi sudah dipesan agar menunggu rumah.

Akhirnya Siu Lan pergi sendiri menjual kue dan sebagai hukuman pintu rumahnya dikunci dr luar agar Lie Mei tidak dapat masuk.
Putrinya mesti diberi pelajaran, pikirnya geram. Sepulang dari jual kue Siu Lan menemukan Lie Mei, gadis kecil itu tergeletak didepan pintu.
Siu Lan berlari memeluk Lie Mei yg membeku dan sdh tidak bernyawa.
Jeritan Siu Lan memecah kebekuan salju saat itu.
Ia menangis meraung2, tetapi Lie Mei tetap tidak bergerak.
Dengan segera Siu Lan membopong Lie Mei masuk kerumah. Siu Lan mengguncang2 tubuh beku putri kecilnya sambil meneriakkan nama Lie Mei.
Tiba2 sebuah bingkisan kecil jatuh dr tangan Lie Mei.
Siu Lan mengambil bungkusan kecil itu dan membuka isinya. Isinya sebuah biskuit kecil yg dibungkus kertas usang dan tulisan kecil yg ada dikertas adalah tulisan Lie Mei yg berantakan tp dpt dibaca, "Mama pasti lupa, ini hari istimewa bagi mama, aku membelikan biskuit kecil ini utk hadiah, uangku tidak cukup untuk membeli biskuit yang besar... Mama selamat ulang tahun".

Kisah nyata ini dimuat di harian Xia Wen Pao thn 2007
Negative thinking, dapat menyebabkan penyesalan seumur hidup...

Senin, 22 Februari 2010

Menatap Dinding Yang Kosong


Ada dua orang pasien pria yang menderita sakit parah. Mereka dirawat di rumah sakit yang sama.

Pria pertama diizinkan duduk di tempat tidurnya setiap sore selama satu jam. Tujuannya adalah agar cairan dari paru-parunya bisa dikeluarkan. Tempat tidurnya terletak di dekat satu-satunya jendela yang ada di kamar itu.

Sedang pria yang kedua harus selalu berbaring dalam keadaan terlentang. Karena di antara dua tempat tidur ada dinding pemisah yang cukup tinggi, pria yang tidur terlentang tidak bisa melihat ke jendela.

Kedua orang pria tersebut sering mengobrol. Macam-macam hal yang mereka bicarakan. Dari mengenai istri, keluarga, rumah, pekerjaan, wajib militer sampai tempat-tempat yang dikunjungi saat liburan. Sore hari, saat pria yang menempati tempat tidur dekat jendela diizinkan duduk, dia bercerita ke teman sekamarnya. Ia melaporkan apa-apa yang dilihatnya di balik jendela.

Pria yang hanya bisa terlentang lama-kelamaan bisa menikmati cerita temannya. Selama satu jam sehari, cara pandangnya diperluas dan dihidupkan kembali dengan mendengarkan tentang kegiatan dan warna-warni dunia luar.

Jendela itu menghadap ke sebuah taman. Di taman itu juga ada sebuah danau yang indah dengan bebek-bebek dan angsa-angsa yang berenang di atasnya. Anak-anak bermain dengan mainan kapal layarnya. Pasangan suami isteri yang sedang dimabuk asmara berjalan sambil bergandengan tangan di antara bunga-bunga yang berwarna-warni bagaikan warna pelangi. Beberapa pohon besar tumbuh di atas rerumputan. Pemandangan indah kota terlihat dari kejauhan.

Pria yang berada di dekat jendela menceritakan semua ini dengan amat rinci. Pria yang mendengarkan, menutup matanya sambil membayangkan pemandangan-pemandangan yang dituturkan rekannya.

Di suatu hari yang cukup terik, pria yang menempati tempat tidur dekat jendela melaporkan tentang sebuah pawai yang lewat di sana . Pria yang kedua tidak bisa mendengar musik bandnya. Namun, dia bisa melihat mereka dengan mata batinnya. Ia seakan melihat badut-badut yang menari-nari, bendera yang berwarna-warni serta mobil dan kuda yang dihias.

Hari pun berlalu. Di dalam hati pria yang tidak bisa melihat ke jendela diam-diam timbul rasa iri atas cerita-cerita yang disampaikan oleh teman sekamarnya, karena dia ingin sekali melihat sendiri semua yang diceritakannya. Dia pun mulai membenci teman sekamarnya, karena dia ingin sekali melihat sendiri semua yang diceritakannya. Dia pun mulai membenci teman sekamarnya dan merasa frustasi. Dia juga ingin menempati tempat tidur di dekat jendela!

Pada suatu pagi seorang juru rawat masuk ke kamarnya. Pria yang ditempatkan di dekat jendela ditemukan meninggal dengan tenang pada saat tidur.

Dengan rasa sedih dia memanggil pegawai rumah sakit untuk memindahkan jenazahnya.

Setelah dianggap tepat waktunya, pria yang masih dirawat menanyakan apakah dia bisa dipindahkan ke tempat tidur dekat jendela. Perawat tidak berkeberatan untuk memindahkannya dan setelah yakin pasiennya dalam posisi yang aman, dia meninggalkannya sendirian.

Pelan-pelan, sambil menahan rasa sakit, dia berupaya mengangkat tubuhnya dengan satu siku lengannya untuk melihat pertama kalinya dunia di luar jendela.

Ia pikir, akhirnya dia bisa juga menikmati kebahagiaan saat melihat taman di luar dan semua kegiatan yang ada. Dia berusaha untuk melongok..

Namun ia menjadi amat terkejut karena ternyata yang dilihatnya hanyalah dinding yang kosong.

Dia segera memanggil suster dan bertanya, “Bagaimana teman sekamar saya bisa melihat semua yang diceritakannya kepada saya? Bagaimana dia bisa menceritakan kepada saya tentang segala keindahan sampai yang sekecil-kecilnya, padahal saya hanya melihat dinding batu bata yang kusam!”

Perawat itu menjawab, “Lho, memang Bapak tidak tahu? Mantan teman sekamar Bapak kan BUTA, jadi dinding pun tidak mungkin bisa dilihatnya.” Kemudian sang perawat menambahkan, “Mungkin dia hanya ingin membesarkan hati Bapak saja.”

Apakah Anda bisa merasakan emosi yang terkandung dalam cerita ini?
Apakah pernah terpikir oleh Anda untuk menukar posisi Anda dengan posisi orang lain
Karena merasa iri kepada orang tersebut. Apakah Anda pernah merasa demikian kecewa,
misalnya Anda menyangka sesuatu itu begitu indah, tetapi kenyataannya tidak seperti yang Anda bayangkan? Apakah Anda pernah diberi kata-kata pemberi semangat, tetapi Anda tidak pernah mau mensyukurinya?

Kalau hidup Anda terobsesi oleh segala yang dimiliki orang lain, maka Anda tidak merasakan indahnya hal-hal yang akan diberikan oleh orang lain kepada Anda.

DI ZAMAN SEKARANG INI BANYAK SEKALI ORANG YANG INGIN MEMILIKI APAPUN YANG DIMILIKI OLEH ORANG LAIN. Ingin suami atau istri seperti yang dimiliki orang lain, ingin pekerjaan seperti pekerjaan orang lain, ingin penghargaan seperti yang telah diterima orang lain, ingin popularitas seperti yang diraih oleh orang lain, rumah yang dimiliki orang lain, posisi yang dimiliki oleh orang lain.

SERING PULA MEREKA INGIN HAL-HAL YANG MEREKA ANGGAP ADA DIDALAM DIRI ORANG LAIN. Misalnya, kebahagiaan, rasa memiliki tujuan, kedamaian pikiran, rasa cinta dan kenyamanan. Yang sebenarnya adalah bahwa di setiap situasi pasti ada masalah, di setiap kehidupan pasti ada rintangan, di setiap hubungan pasti ada kesulitan, di setiap kesempatan pasti ada tantangan atau masalah yang berat. Pada dasarnya, pada setiap aspek yang positif selalu ada tandingannya yang bersifat negatif. Karena itu, tidak mungkin ada orang yang bebas dari masalah kehidupan.

Kalau begitu, bagaimana sikap kita dalam menghadapi hal ini?

# Jadilah orang yang PANDAI BERSYUKUR untuk apa yang SUDAH ANDA MILIKI saat ini.

# Bersikaplah positip atas semua keadaan, karena KEBAHAGIAAN itu bukan diluar diri tetapi ADA di DALAM DIRI.


(Dari buku ‘Piano on the Beach’ karangan Jim Dornan)

Minggu, 21 Februari 2010

Wortel, Telur atau Kopi?


Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api.

Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.

Lalu ia bertanya kepada anaknya, "Apa yang kau lihat, nak?"

"Wortel, telur, dan kopi" jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.

Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, "Apa arti semua ini, Ayah?"

Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi 'kesulitan' yang sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.

Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.

"Kamu termasuk yang mana?," tanya ayahnya. "Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?" Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu."

"Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?."

"Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat."

"Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik."

"Ada raksasa dalam setiap orang dan tidak ada sesuatupun yang mampu menahan raksasa itu kecuali raksasa itu menahan dirinya sendiri".

MASALAH ADALAH UJIAN KENAIKAN TINGKAT BAGI MANUSIA...

Rabu, 17 Februari 2010

KISAH SEEKOR KUPU-KUPU


Di sebuah kota kecil yang tenang & indah, ada sepasang pria & wanita yang
saling mencintai. Mereka selalu bersama memandang matahari terbit di puncak
gunung, bersama di pesisir pantai menghantar matahari senja.

Setiap orang yang bertemu dengan mereka tdk bisa tidak akan menghantar
dengan pandangan kagum & doa bahagia. Mereka saling mengasihi satu sama lain
Namun pd suatu hari, malang sang lelaki mengalami luka berat akibat sebuah
kecelakaan. Ia berbaring di atas ranjang pasien beberapa malam tdk sadarkan
diri di rumah sakit.

Siang hari sang wanita menjaga di depan ranjang & dgn tiada henti memanggil2
kekasih yg tdk sadar sedikitpun. Malamnya ia ke gereja kecil di kota tsb &
tak lupa berdoa kepada Tuhan agar kekasihnya selamat.

Air matanya sendiri hampir kering krn menangis sepanjang hari.

Seminggu telah berlalu, sang lelaki tetap pingsan tertidur spt dulu,
sedangkan si wanita telah berubah menjadi pucat pasi & lesu tdk terkira,
namun ia tetap dgn susah payah bertahan & akhirnya pd suatu hari Tuhan
terharu oleh keadaan wanita yg setia & teguh itu, lalu Ia memutuskan
memberikan kpd wanita itu sebuah pengecualian kpd dirinya.

Tuhan bertanya kpdnya "Apakah kamu benar2 bersedia menggunakan nyawamu
sendiri utk menukarnya?" . Si wanita tanpa ragu sedikitpun menjawab "Ya".
Tuhan berkata "Baiklah, Aku bisa segera membuat kekasihmu sembuh kembali,
namun kamu hrs berjanji menjelma menjadi kupu2 selama 3 thn.

Pertukaran spt ini apakah kamu juga bersedia?". Siwanita terharu setelah
mendengarnya & dgn jawaban yg pasti menjawab "saya bersedia!".

Hari telah terang. Si wanita telah mjd seekor kupu2 yg indah. Ia mohon diri
pd Tuhan lalu segera kembali ke rumah sakit. Hasilnya, lelaki itu benar2
telah siuman bahkan ia sedang berbicara dgn seorg dokter. Namun sayang, ia
tdk dpt mendengarnya sebab ia tak bisa masuk ke ruang itu. Dgn di sekati
oleh kaca, ia hanya bisa memandang dr jauh kekasihnya sendiriBbrp hari
kemudian, sang lelaki telah sembuh. Namun ia sama sekali tdk bahagia. Ia
mencari keberadaan sang wanita pd setiap org yg lewat, namun tdk ada yg tahu
sebenarnya sang wanita telah pergi kemana.

Sang lelaki sepanjang hari tdk makan & istirahat terus mencari. Ia begitu
rindu kpdnya, begitu inginnya bertemu dgn sang kekasih, namun sang wanita yg
telah berubah mjd kupu2 bukankah setiap saat selalu berputar di sampingnya?
hanya saja ia tdk bisa berteriak, tdk bisa memeluk. Ia hanya bisa
memandangnya secara diam2.
Musim panas telah berakhir, angin musim gugur yg sejuk meniup jatuh daun
pepohonan. Kupu2 mau tdk mau hrs meninggalkan tempat tsb lalu terakhir kali
ia terbang & hinggap di atas bahu sang lelaki. Ia bermaksud menggunakan
sayapnya yg kecil halus membelai wajahnya, menggunakan mulutnya yg kecil
lembut mencium keningnya.

Namun tubuhnya yg kecil & lemah benar2 tdk boleh di ketahui olehnya, sebuah
gelombang suara tangisan yg sedih hanya dpt di dengar oleh kupu2 itu sendiri
& mau tdk mau dgn berat hati ia meninggalkan kekasihnya, terbang ke arah yg
jauh dgn membawa harapan.

Dlm sekejap telah tiba musim semi yg kedua, sang kupu2 dgn tdk sabarnya
segera terbang kembali mencari kekasihnya yg lama di tinggalkannya.

Namun di samping bayangan yg tak asing lagi ternyata telah berdiri seorg
wanita cantik. Dlm sekilas itu sang kupu2 nyaris jatuh dr angkasa. Ia benar2
tdk percaya dgn pemandangan di depan matanya sendiri. Lebih tdk percaya lagi
dgn omongan yg di bicarakan banyak org. Orang2 selalu menceritakan ketika
hari natal, betapa parah sakit sang lelaki. Melukiskan betapa baik dan
manisnya dokter wanita itu. Bahkan melukiskan betapa sudah sewajarnya
percintaan mereka & tentu saja juga melukiskan bahwa sang lelaki sudah
bahagia spt dulu kala . Sang kupu2 sangat sedih.

Bbrp hari berikutnya ia seringkali melihat kekasihnya sendiri membawa wanita
itu ke gunung memandang matahari terbit, menghantar matahari senja di
pesisir pantai. Segala yg pernah di milikinya dahulu dlm sekejap tokoh
utamanya telah berganti seorg wanita lain sedangkan ia sendiri selain
kadangkala bisa hinggap di atas bahunya, namun tdk dpt berbuat apa2.

Musim panas tahun ini sgt panjang, sang kupu2 setiap hari terbang rendah dgn
tersiksa & ia sudah tdk memiliki keberanian lagi utk mendekati kekasihnya
sendiri. Bisikan suara antara ia dgn wanita itu,ia & suara tawa bahagianya
sudah cukup membuat hembusan napas dirinya berakhir, karenanya sebelum musim
panas berakhir, sang kupu2 telah terbang berlalu.

Bunga bersemi & layu. Bunga layu & bersemi lagi. Bagi seekor kupu2 waktu
seolah2 hanya menandakan semua ini. Musim panas pd tahun ketiga, sang kupu2
sudah tdk sering lagi pergi mengunjungi kekasihnya sendiri. Sang lelaki
bekas kekasihnya itu mendekap perlahan bahu si wanita, mencium lembut wajah
wanitanya sendiri. Sama sekali tdk punya waktu memperhatikan seekor kupu2 yg
hancur hatinya apalagi mengingat masa lalu.

Tiga tahun perjanjian Tuhan dgn sang kupu2 sudah akan segera berakhir & pd
saat hari yg terakhir, kekasih si kupu2 melaksanakan pernikahan dgn wanita
itu. Dlm kapel kecil telah dipenuhi org2. Sang kupu2 secara diam2 masuk ke
dalam & hinggap perlahan di atas pundak Tuhan.

Ia mendengarkan sang kekasih yg berada dibawah berikrar di hadapan Tuhan dgn
mengatakan "saya bersedia menikah dengannya!". Ia memandangi sang kekasih
memakaikan cincin ke tangan wanita itu, kemudian memandangi mereka berciuman
dgn mesranya lalu mengalirlah air mata sedih sang kupu2. Dengan pedih hati
Tuhan menarik napas "Apakah kamu menyesal?". Sang kupu2 mengeringkan air
matanya "Tidak". Tuhan lalu berkata di sertai seberkas kegembiraan "Besok
kamu sudah dpt kembali mjd dirimu sendiri". Sang kupu2 menggeleng-gelengka n
kepalanya "Biarkanlah aku menjadi kupu2 seumur hidup".

ADA BEBERAPA KEHILANGAN MERUPAKAN TAKDIR. ADA BEBERAPA PERTEMUAN ADALAH YANG
TIDAK AKAN BERAKHIR SELAMANYA. MENCINTAI SESEORANG TIDAK MESTI HARUS
MEMILIKI,NAMUN MEMILIKI SESEORANG MAKA HARUS BAIK-BAIK MENCINTAINYA. .

Source: Kevin Andrea

Senin, 01 Februari 2010

Semangkuk Mie


Sering kita merasa bahwa orang lain memberikan perhatian yang lebih besar kepada diri kita ketimbang orangtua kita atau keluarga kita sendiri. Perhatian yang diberikan orangtua setiap hari sering kita rasakan sebagai suatu kebiasaan yang tidak ada maknanya dibandingkan dengan perhatian orang lain yang diberikan pada suatu saat, khususnya ketika kita mengalami sedikit pertentangan dengan orangtua. Kisah di bawah ini akan memberikan inspirasi kepada kita bahwa cinta kepada keluarga harus tumbuh terlebih dahulu sebelum kita mampu membagikan cinta kepada sesama.

Pada malam itu, Ina bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Ina segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun.

Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tdk membawa uang.
Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tdk mempunyai uang. Pemilik kedai melihat Ina berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata "Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?"

"Ya, tetapi, aku tdk membawa uang" jawab Ina dengan malu-malu.

"Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu, " jawab si pemilik kedai. "Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu."

Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi. Ina segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang.

Ada apa nona?" tanya si pemilik kedai.
"Tidak apa-apa," aku hanya terharu jawab Ina sambil mengeringkan air matanya.

"Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi, tetapi, ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah. Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri," katanya kepada pemilik kedai.

Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ina, menarik nafas panjang dan berkata, "Nona, mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya?"

Ina, terhenyak mendengar hal tsb. "Mengapa aku tdk berpikir ttg hal tsb? Utk semangkuk bakmi dr org yg baru kukenal, aku begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yg memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya."

Ina, segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya.

Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yg hrs diucapkan kpd ibunya. Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas. Ketika bertemu dengan Ina, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah "Ina kau sudah pulang, cepat masuklah, aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau tdk memakannya sekarang". Pada saat itu Ina tdk dapat menahan tangisnya dan ia menangis dihadapan ibunya.

Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kpd org lain di sekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita. Tetapi kpd org yang sangat dekat dengan kita (keluarga), khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup kita.

Jumat, 29 Januari 2010

Manfaat memberi


Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke. Sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU. Di saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya.

Malaikat memulai pembicaraan, "Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup. Dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!

"Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang .. . " kata si pengusaha ini dengan yakinnya.

Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.

Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, "Apakah besok pagi aku sudah pulih? Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit".

Dengan lembut si Malaikat berkata, "Anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60 menit lagi. Rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu".

Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si malaikat menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka".

Kata Malaikat, "Aku akan memberitahukanmu,kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? Itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu"

Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh, " Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu. Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan
seorang ayah. Hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri."

Dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat".

Melihat peristiwa itu, tampa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini. Timbul penyesalan bahwa selama ini bahwa dia bukanlah suami yang baik. Dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya. Malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.

Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini,penyesalan yang luar biasa. Tapi waktunya sudah terlambat ! Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang !

Dengan setengah bergumam dia bertanya,"Apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?"

Jawab si Malaikat, " Ada beberapa yang berdoa buatmu.Tapi mereka tidak Tulus. Bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini. Itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik. Bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah".

Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia. Tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam. Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.

Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata,"AnakkuTuhan melihat air matamu dan penyesalanmu ! ! Kau tidak jadi meninggal,karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00".

Dengan terheran-heran dan tidak percaya, si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.

Bukankah itu Panti Asuhan ? kata si pengusaha pelan. "Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri. "

"Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU. Setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu. "

Doa sangat besar kuasanya. Tak jarang kita malas. Tidak punya waktu. Tidak terbeban untuk berdoa bagi orang lain.

Ketika kita mengingat seorang sahabat lama/keluarga, kita pikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia. Mungkin saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa dari orang-orang yang mengasihi dia.

Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yang terjadi.

Hindarilah perbuatan menyakiti orang lain...

Sebaliknya perbanyaklah berdoa buat orang lain.

Karena pahlawan sejati, bukan dilihat dari kekuatan phisiknya,tapi dari kekuatan hatinya. Katakan ini dengan pelan, "Ya TUHAN saya mencintai-MU dan membutuhkan-MU, datang dan terangilah hati kami sekarang".