We make a life by what We give

We make a living by what We get…. We make a life by what We give… Let's give good things to people around us..

Minggu, 27 Juni 2010

No free rides, Kid


No free rides, Kid. Itu judul salah satu artikel yang diturunkan majalah TIME, 24 November 2008. Kalimat pembukanya langsung menyentil, "For successful parents, leaving wealth to the next generation is easy. More difficult is passing to privileged children the values and traits that will help them lead productive, fulfilling lives". Bagi para orang tua yang sukses, mewariskan kekayaan kepada anak-anaknya adalah hal yang mudah. Yang tidak mudah adalah mewariskan nilai dan karakter yang akan membantu mereka menuju hidup yang produktif dan bermakna.

Ini tentang bagaimana membesarkan anak menjadi seorang dewasa dan siap menghadapi hidup dengan segala tantangan dan kesukarannya; tentang bagaimana membangun identitas seorang anak yang terpisah dari identitas dan uang orang tua mereka.

Memang benar bahwa tidak semua anak dari keluarga yang mampu bertumbuh menjadi seseorang yang egois, manja dan kekanak-kanakan sama halnya dengan tidak semua anak dari keluarga miskin selalu ambisius. Tetapi ada banyak laporan, catatan, anekdot dan bukti yang menunjukkan bahwa anak-anak dari keluarga mampu kurang bisa berhemat, kurang independen, kurang berambisi, kurang tahan terhadap kesukaran hidup dan kurang semangat berusaha.

Menurut Thayer Willis, seorang penulis buku yang juga anak dari keluarga mampu, sebagaimana dilaporkan majalah ini, uang itu sendiri memang bukan persoalan. Hanya saja, orang tua yang mampu memberi terlalu banyak kebebasan kepada anak dalam soal keuangan (a.k.a semua permintaan anak dengan gampang dipenuhi) sehingga membuat anak merasa berhak memiliki apapun juga dan kurang memiliki rasa tanggung jawab atas hidupnya sendiri: mau ke mana dan ingin menjadi seperti apa.

Pola asuh orang tua yang demikian (baca: semuanya terpenuhi dengan gampang) melahirkan persoalan psikologis dalam diri anak, yakni perasaan tidak aman. Simak kata-kata penulis Jon dan Eileen Gallo "They grow up worried inside, thinking, 'Do people like me for who I am?'" Apakah orang-orang menyukai saya karena pribadi saya atau karena uang yang saya miliki. "Sometime very wealthy parents use money to fill in potholes (= lubang-lubang) in the roads so that kids don't have to deal with problems. But dealing with the potholes is how you learn about life".

Benarlah kata-kata ini "Having money and being savvy about it are not directly linked". Punya uang dan cerdas menggunakannya adalah dua hal yang berbeda, tidaklah saling berhubungan secara langsung. Tidak salah pula kalau Lakshmi Mittal, bilyuner India itu mengatakan bahwa uang bisa menjadi kutukan bagi anak-anak.

Apakah problem di atas hanya monopoli keluarga-keluarga sukses dan mampu?

Tidak juga!

Dari sejumlah cerita yang saya dengar dari mulut beberapa orang tua, mendidik anak terutama menyangkut uang bukan hanya menjadi persoalan keluarga yang sangat kaya saja. Ini problem rata-rata para orang tua. Hanya memang skala tantangan dan kesulitannya lebih besar tentu orang tua yang sangat kaya.

Kalau begitu, bagaimana? Beberapa tips dari TIME untuk Anda, orang tua dan Anda calon orang tua:

* Baby on budget: latihlah dan biasakanlah anak-anak untuk menabung untuk kebutuhan-kebutuhan khusus sehingga ia bisa merasakan bahwa untuk memperoleh sesuatu harus ada pengorbanan tertentu; bahwa uang dan barang tidak datang dengan mudah. Jangan ragu untuk mengatakan "Tidak" dan "Nanti saja" untuk beberapa permintaannya.

* Earning is learning: Doronglah anak-anak untuk bekerja dan menghasilkan uang bagi dirinya sendiri. Ini akan menumbuhkan kepercayaan dirinya sekaligus membuat dia mengenal kemampuannya.

* Be a role super model: Keterlibatan Anda pada karya-karya amal kasih atau sikap tidak segan-segan menyumbang dan memberi kepada orang yang membutuhkan (misalnya kepada pengemis di jalan) menumbuhkan sikap kemurahan hati dan bersyukur atas apa yang dimiliki dalam diri anak-anak yang melihatnya. Jadilah teladan!

* The Drift of thrift: jangan menghambur-hamburkan uang di mall. Tunjukkan kepada anak-anak bagaimana menggunakan uang secara bijaksana. Sekali lagi, jadilah teladan!

Selamat mempraktekkannya. Semoga Tuhan membimbing dan menguatkan Anda sekalian dalam seluruh usaha dan perjuangan Anda.

Rabu, 16 Juni 2010

4 buah Lilin


Ada 4 lilin yang sedang menyala. Sedikit demi sedikit habis
meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah
percakapan mereka.

Lilin yang pertama berkata: “Aku adalah Damai."
"Namun manusia tak mampu menjagaku. Maka lebih baik aku
mematikan diriku saja!” Demikianlah sedikit demi sedikit
sang lilin pertama padam.

Lilin yang kedua berkata: “Aku adalah Iman.”
“Sayang aku tak berguna lagi. Manusia tak mau mengenalku. Tak ada gunanya aku tetap menyala.”
Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.

Dengan sedih giliran lilin ketiga bicara: ”Aku adalah Cinta.”
“Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala. Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna. Mereka saling membenci. Bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.”
Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah lilin ketiga.

Tanpa terduga…Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga lilin telah padam.
Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: “Eh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala. Aku takut akan kegelapan!”
Lalu ia mengangis tersedu-sedu.
Lalu dengan terharu lilin keempat berkata:

"Jangan takut. Janganlah menangis. Selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga lilin lainnya."”

Akulah HARAPAN.“

Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga lilin lainnya.
Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN. Jangan sampai kita kehilangan "HARAPAN"

Jumat, 11 Juni 2010

Sebuah Renungan ttg KESUKSESAN


Saya coba menjabarkan kisah sukses saya berdasarkan
pengalaman saya sendiri.... Saya banyak terpengaruh
oleh kesuksesan Kelvin Hui (saya beruntung bisa datang
ke seminarnya tahun lalu di Jakarta ).

Kelvin Hui adalah seorang Web Publishing Businessman
(Founder ambatch.com & SEO Master), yang berhasil
mendapatkan kontrak dengan Yahoo! senilai 20 juta US
hanya untuk mempromosikan Yahoo! di Hongkong , Korea
& Jepang selama 3 tahun!

Yang menarik manusia ini justru sangat2 sederhana dalam berpakaian,
tutur katanya sangat halus namun penuh kebijaksanaan yang membuat
pemikiran saya berubah 180 derajat ttg kesuksesan.

Sukses itu sederhana, sukses tidak ada hubungan dng menjadi kaya raya,
sukses itu tidak serumit/serahasia seperti kata kiyosaki/tung desem
waringin/the secret, sukses itu tidak perlu dikejar, SUKSES adalah ANDA!
karena kesuksesan terbesar ada pada diri Anda sendiri...

Bagaimana Anda tercipta dari pertarungan jutaan sperma untuk membuahi
1 ovum, itu adalah sukses pertama Anda!

Bagaimana Anda bisa lahir dengan anggota tubuh sempurna tanpa cacat,
itulah kesuksesan Anda kedua...

Ketika Anda ke sekolah bahkan bisa menikmati studi S1 di saat tiap
menit ada 10 siswa drop out krna tidak mampu bayar SPP, itulah sukses
Anda ketiga...

Ketika Anda bisa bekerja di perusahaan bilangan segitiga emas, di saat
46 juta orang menjadi pengangguran, itulah kesuksesan Anda keempat...

Ketika Anda masih bisa makan tiga kali sehari, di saat ada 3 juta org
mati kelaparan setiap bulannya itulah kesuksesan Anda yang kelima...

Sukses terjadi setiap hari, Anda tidak pernah menyadarinya. ..

Saya sangat tersentuh ketika menonton film Click! yg dibintangi Adam
Sandler, "Family comes first", begitu kata2 terakhir kepada anaknya
sebelum dia meninggal...
Sakin sibuknya di Adam Sandler ini mengejar kesuksesan, ia sampai
tidak sempat meluangkan waktu untuk anak & istrinya, bahkan tidak
sempat menghadiri hari pemakaman ayahnya sendiri, keluarga nya pun
berantakan, istrinya yang cantik menceraikannya, anaknya jadi ngga
kenal siapa ayahnya...

Sukses selalu dibiaskan oleh penulis buku laris supaya bukunya bisa
terus2an jadi best seller dng membuat sukses mjd hal yg rumit dan
sukar didapatkan.. .
Sukses tidak melulu soal harta, rumah mewah, mobil sport, jam Rolex,
pensiun muda, menjadi pengusaha, punya kolam renang/helikopter, punya
istri cantik sprti Donald Trump, & resort mewah di Karibia...

Tapi buat saya pribadi yg bisa hidup dng sangat berkecukupan, saya
rasa sukses memiliki arti yang berbeda...
Sukses adalah mencintai & bangga terhadap diri Anda sendiri,
mengerjakan apa yang Anda sukai kapan saja dan di mana saja....

Sukses sejati adalah hidup dng penuh syukur atas segala rahmat Tuhan,
sukses yang sejati adalah menikmati & bersyukur atas setiap detik
kehidupan Anda, pada saat Anda gembira Anda, gembira sepenuhnya,
sedangkan pada saat Anda sedih, Anda sedih sepenuhnya, setelah itu
Anda sudah harus bersiap lagi menghadapi episode baru lagi.

Sukses sejati adalah hidup benar di jalan Allah, hidup baik, tidak
menipu, apalagi scam, saleh & selalu rendah hati,

Sukses itu tidak lagi menginginkan kekayaan ketimbang kemiskinan,
tidak lagi menginkan kesembuhan ketimbang sakit, sukses sejati adalah
bisa menerima sepenuhnya kelebihan, keadaan, dan kekurangan Anda apa
adanya dengan penuh syukur.

Saya berani berbicara seperti ini, karena hidup yang saya alami ini
seperti roda pedati, ketika masih mahasiswa hidup begitu nelangsa cuma
mampu makan warteg 1 kali sehari dng nasi setengah + sayur gratis +
tempe goreng.
Tapi ternyata dl nikmat makan di warteg kok sama saja bila ibandingkan
ketika saya makan di restoran mewah di Amerika, toh...

Saya pernah tidur di kolong langit, beralaskan tanah & terpal, hujan
keujanan, & panas kepanasan.
Tapi ternyata lelapnya saya tidur dulu kok bisa sama saja yah bila
dibandingkan ketika saya tidur di hotel bintang 5 di Jepang, toh...

Saya dulu, pulang-pergi ke sekolah jalan kaki sejauh 40 km Mas,
pakai baju lusuh, tas kotor & alat tulis seadanya, datang ke sekolah
selalu menjadi bahan tertawaan teman2 yg lebih kaya, tapi kok sama
saja toh enaknya ketika saya dijemput oom saya naik mercy, sama2
nyampe jg ternyata, Mas...

Saya pernah diundang bos saya ke rumah barunya, utk menikmati ruang
auditoriumnya, ada speaker untuk karaoke, ada utk mendengarkan musik,
ada utk home theater, dia bilang harga speaker Thiel-nya untuk
mendengarkan musik saja harganya 400 juta, saya disuru dengerin waktu
beliau putar musik jazz, memang enak sekali, suara dentingan gelas &
petikan bass bisa terdengar jelas, tapi kok setengah jam di situ, saya
bosan juga toh, Mas.

Sama aja nikmatnya mendengarkan musik di komputer sendiri, speakernya
cuman Simbadda 100 rb...

Pernahkah Anda menyadari?

Anda sebenarnya tidak membeli suatu barang dengan uang uang hanyalah
alat tukar, Anda sebenarnya membeli rumah dari waktu Anda.

Ya, Anda mungkin harus kerja siang malam utk bayar KPR selama 15 tahun
atau beli mobil/motorkan kredit selama 3 tahun.

Itu semua sebenarnya Anda dapatkan dari membarter waktu Anda, Anda
menjual waktu Anda dari pagi hingga malam kepada penawar tertinggi
untuk mendapatkan uang supaya bisa beli makanan, pulsa telepon dll...
Aset terbesar Anda bukanlah rumah/mobil Anda, tapi diri Anda sendiri,

Itu sebabnya mengapa org pintar bisa digaji puluhan kali lipat dari
orang bodoh... Semakin berharga diri Anda, semakin mahal orang mau
membeli waktu Anda...

Itu sebabnya kenapa harga 2 jam-nya Kiyosaki bicara ngalor ngidul di
seminar bisa dibayar 200 juta ato harga 2 jam seminar Pak Tung bs
mencapai 100 juta!!!
Itu sebabnya kenapa Nike berani membayar Tiger Woods & Michael Jordan
sebesar 200 juta dollar, hanya untuk memakai produk Nike.
Suatu produk bermerk mjd mahal/berharga bukan karena merk-nya, tapi
karena produk tsb dipakai oleh siapa...

Itu sebabnya bola basket bekas dipakai Michael Jordan bisa terjual 80
juta dollar, sedangkan bola basket bekas dng merk sama bila kita jual
harganya justru malah turun...

Hidup ini kok lucu, kita seperti mengejar fatamorgana, bila dilihat
dari jauh, mungkin kita melihat air/emas di kejauhan, namun ketika
kita kejar dng segenap tenaga kita & akhirnya kita sampai, yang kita
lihat yah cuman pantulan sinar matahari/corn flakes saja ternyata...

Lucu bila setelah Anda membaca tulisan di atas Anda masih mengejar
fatamorgana tsb ketimbang menghabiskan waktu Anda yg sangat berharga
untuk sungkem sama orangtua yg begitu mencintai Anda, memeluk hangat
istri/kekasih Anda, mengatakan "I love you" kepada org2 yang anda
cintai:
orang tua, istri, anak, sahabat2 Anda.

Lakukanlah ini selagi Anda masih punya waktu, selagi Anda masih
sempat, Anda tidak pernah tahu kapan Anda akan meninggal, mungkin
besok pagi, mungkin nanti malam, LIFE is so SHORT.

Luangkan lebih banyak waktu untuk melakukan hobi Anda, entah itu
bermain bola, memancing, menonton bioskop, minum kopi, makan makanan
favorit Anda, berkebun, bermain catur, atau berkaraoke.. .


Enjoy ur life,
life is so short...

__._,_.___

Rabu, 09 Juni 2010

CUKUP ITU BERAPA?


Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib.
Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang
tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat
si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya,
sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila
si petani mengucapkan kata "cukup".

Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas
berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember
untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh,
dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana.

Kucuran uang terus mengalir sementara si petani
mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya,
bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang!
Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya.
Belum cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir
hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya
karena dia tak pernah bisa berkata cukup.

Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah
kata "cukup". Kapankah kita bisa berkata cukup?

Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan
sepadan dengan kerja kerasnya. Pengusaha hampir selalu merasa
pendapatan perusahaannya masih dibawah target.

Istri mengeluh suaminya kurang perhatian.
Suami berpendapat istrinya kurang pengertian.

Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati.
Semua merasa kurang dan kurang.

Kapankah kita bisa berkata cukup?

Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya.
Cukup adalah persoalan kepuasan hati.
Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri.
Tak perlu takut berkata cukup.

Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan
berkarya.

"Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan
berpuas diri. Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa
yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan. Jangan
biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup.

Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari
ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia. Belajarlah
untuk berkata "Cukup"